Puncak Peringatan Hari Buruh Digelar di JIS, Begini Respon Wagub DKI Jakarta

Puncak Peringatan Hari Buruh Digelar di JIS, Begini Respon Wagub DKI Jakarta

Jakarta International Stadium (JIS). --Instagram Anies Baswedan

JAKARTA, FIN.CO.ID  - Buruh ingin menggelar peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta International Stadium (JIS).

Menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan akan mengkaji rencana tersebut.

"Nanti kami akan pelajari apakah dimungkinkan atau tidak," katanya, Kamis, 21 April 2022.

(BACA JUGA:JIS Dinodai Rasisme dan Seksisme, Dede Budhyarto: Padahal Stadion Itu Sudah Diazanin)

Dia akuinya, dirinya baru mengetahui informasi tersebut hanya sebatas kabar. Sebab dirinya belum menerima surat pemberitahuan terkait peringatan May Day itu.

Meski begitu, Riza menekankan JIS digunakan sebagai kepentingan olahraga, budaya, agama, sosial dan kepentingan positif lainnya.

"Terkait keinginan (aksi buruh) akan kami cek kembali, apakah betul, apakah ada atau tidak," katanya.

(BACA JUGA:Kualitas dan Fasilitas Jakarta International Stadium Dipuji Pemain Atletico Madrid)

"Justru kami nanti akan pelajari setiap permintaan dan permohonan dari masyarakat apapun kepentingannya, kami akan pelajari kembali apakah mungkin atau tidak," katanya.

Sebelumnya, Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam siaran pers di Jakarta Rabu (20/4) menyatakan, pihaknya akan memperingati Hari Buruh yang digeser pada 14 Mei 2022. Pergeseran itu karena pada 1 Mei bertepatan rangkaian Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Menurut dia dalam siaran persnya, akan ada dua opsi lokasi peringatan, yakni di Senayan atau di JIS.

Di dua opsi lokasi itu, pihaknya berencana melakukan deklarasi perjuangan buruh oleh Partai Buruh dan gerakan buruh Indonesia.

Ia mengungkapkan sekitar 100 ribu lebih buruh se-Jabodetabek akan melakukan aksi di DPR RI. Selanjutnya akan ke Istora Senayan atau JIS.

Pihaknya akan menuntut sejumlah hal di antaranya menurunkan harga kebutuhan pokok, tolak upah murah dan sistem alih day (outsourcing).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: