Wanita Ini Cetak Rekor COVID, Setelah Pulih dari Delta, 10 Hari Kemudian Kena Omicron

Wanita Ini Cetak Rekor COVID, Setelah Pulih dari Delta, 10 Hari Kemudian Kena Omicron

Ilustrasi tes COVID-19.-Peggychoucair-Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - Seperti diketahui jika seseorang bisa beberapa kali terkena COVID. Namun yang tidak biasa adalah ketika hal itu terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

Seperti dilaporkan The Sun, seorang wanita asal Spanyol terkena COVID sebanyak dua kali, hanya dalam waktu tiga pekan.

Menurut media Inggris itu, catatan tersebut merupakan kasus infeksi ulang COVID tercepat yang pernah tercatat dunia medis.

(BACA JUGA:Apa Bahayanya jika Anak Punya Kebiasaan Tidur di Lantai? )

Jadi ketika wanita yang namanya dirahasiakan itu sembuh dari COVID, yang disebabkan oleh varian Delta, varian Omicron kemudian menyerangnya.

Wanita 31 tahun itu pertama kali dinyatatakan positif COVID (Delta) pada 20 Desember 2021 lalu.

Setelah pulih dari isoman selama 10 hari, ia pun kembali beraktifitas dengan pergi bekerja seperti biasanya.

Namu pada 10 Januari 2022, 20 hari setelah dinyatakan positif pertama kali, ia lalu menunjukan gejala batuk dan demam.

Setelah memeriksakan kondisinya, ia kembali dinyatakan positif, kali ini dengan varian Omicron.

Menariknya, pada kasus pertama, ia sudah menerima vaksin dua dosis dengan tambahan vaksin booster, 12 hari sebelum terpapar.

Risiko Kesehatan Lain Setelah Pulih dari COVID

Para ahli ingatkan soal efek samping mematikan yang berpotensi dialami mereka yang pernah kena COVID .

Menurut sebuah studi, mereka yang kena COVID dalam setahun terakhir, berpotensi punya masalah di kemudian hari.

Meski sekarang sudah pulih, dan terlindungi vaksinasi, namun masih ada efek samping yang mungkin bisa saja terjadi.

Ya, menurut studi itu, via The Sun, 12 bulan setelah terpapar, mereka yang pernah kena COVID, punya risiko mengalami pembekuan darah.

Tidak hanya risiko pembekuan darah pada pembuluh darah arteri, namun juga pada pembuluh darah vena.

Kondisi ini bisa berlanjut serius, apabila darah yang beku tersebut mengalir menuju organ seperti paru-paru atau jantung.

Efeknya terhadap jantung dan sistem vaskuler ini, dilaporkan ahli pada jurnal Nature Medicine.


(BACA JUGA:Sudah Jalan Dua Mingguan, Ini Alasannya Mengapa Anda Tidak Lagi Lapar saat Puasa)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: