Tentara Ukraina Terkurung Dalam Pabrik, Zelenskyy: Tentara Kami Dikepung, Situasinya Masih Sangat Sulit

Tentara Ukraina Terkurung Dalam Pabrik, Zelenskyy: Tentara Kami Dikepung, Situasinya Masih Sangat Sulit

Ilustrasi serangan udara Rusia menghantam Kiev pada Selasa, 15 Maret 2022. Sebanyak dua orang dilaporkan tewas akibat serangan itu. -antara -

JAKARTA, FIN.CO.ID - Terkurungnya tentara Ukraina di dalam pabrik membuat Rusia meminta tentara Ukraina di Mariupol yang terkepung untuk meletakkan senjata mereka. 

Tapi, tentara Ukraina yang terkepung di dalam pabrik mulai Minggu pukul 06.00 waktu Moskow (10.00 WIB), belum ada laporan apa pun 30 menit setelah ultimatum.

(BACA JUGA:Tentara Ukraina Terkurung Dalam Pabrik, Rusia: Yang Meletakkan Senjatanya akan Selamat)

Sirene serangan udara terdengar secara berkala di seluruh Ukraina, tapi belum ada laporan tentang adanya pertempuran di kota pelabuhan itu.

Rusia mengatakan pasukannya telah mengamankan kawasan perkotaan Mariupol dan hanya sejumlah kecil petempur Ukraina masih tersisa di dalam sebuah pabrik baja pada Sabtu.

Klaim Moskow bahwa mereka telah merebut Mariupol –medan peperangan terbesar dan daerah bencana kemanusiaan paling buruk– tidak dapat diverifikasi secara independen.

Jika klaim itu benar, Mariupol menjadi kota besar Ukraina pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak invasi mereka pada 24 Februari.

(BACA JUGA:Ukraina Larang Impor dari Rusia, Svyrydenko: Termasuk Embargo Energi dan Isolasi Terhadap Semua Bank Rusia)

"Dengan mempertimbangkan situasi bencana yang berkembang di pabrik baja Azovstal, juga karena prinsip kemanusiaan semata, Angkatan Bersenjata Rusia menawarkan militan batalion nasionalis dan tentara bayaran asing mulai 06.00 (waktu Moskow) pada 17 April 2022 untuk menghentikan kekerasan dan meletakkan senjata mereka," kata kementerian pertahanan Rusia dalam pernyataan.

"Semua yang meletakkan senjata diberi jaminan bahwa nyawa mereka akan selamat," tulis pernyataan, seraya menambahkan bahwa petempur Ukraina bisa meninggalkan pabrik itu pada pukul 10.00 tanpa senjata dan amunisi.

Belum ada respons dari pemerintah Ukraina di ibu kota Kiev.

"Situasinya masih sangat sulit" di Mariupol, kata Presiden Volodymyr Zelenskyy kepada portal berita Ukrainska Pravda.

(BACA JUGA:Driver Ojol Ini 'Prank' Polisi Jadi Korban Begal dan Klitih, Ini Cerita Lengkap dan Alasan Sang Driver )

"Tentara kami dikepung, begitu pula yang terluka. Terjadi krisis kemanusiaan… Namun demikian, mereka berusaha membela diri," kata dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: