Jelang Arus Mudik Lebaran, Pengusaha Bus AKAP Keluhkan Solar Langka

Jelang Arus Mudik Lebaran, Pengusaha Bus AKAP Keluhkan Solar Langka

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan -Dokumen Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Jelang arus mudik Lebaran 2022, penguasa bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mengeluh.

Penyebabnya bahan bakar jenis solar langka di pasaran. Ini jelas akan mengganggu persiapan mudik untuk masyarakat.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan kendala menjelang mudik lebaran 2022. Bahan bakar solar yang menjadi kebutuhan utama bus, justru langka.

(BACA JUGA:Antrian Truk Isi Solar Masih Terjadi, Pengamat Sebut Persoalan Kuota Hingga Disparitas Harga Jadi Penyebab)

"Dalam arus mudik lebaran tahun ini yang akan kita hadapi adalah kelangkaan BBM Jenis Solar," ucapnya kepada fin.co.id, Rabu, 13 April 2022.

Saat ini Bus AKAP rute ke Sumatera, Jawa, dan Bali terkendala pembatasan pengisian solar di SPBU sepanjang jalur yang dilewati.

"Pertamina menurut saya membuat keputusan yang agak keliru. Pengisisian solar Bus AKAP dibatasi. Sedihnya lagi di beberapa SPBU solarnya kosong," ungkapnya.

(BACA JUGA:Soroti Solar Langka, Politikus PKS Desak Pemerintah Bayar Utang Rp100 Triliun ke Pertamina)

Disampaikannya kelangkaan solar tidak hanya terjadi di jalur lintas provinsi saja, tapi di wilayah kota yang berdekatan dengan Terminal bus tidak disediakan solar.

"Sekarang di dalam kota sudah gak boleh, kebanyakan SPBU tidak menjual bensin solar hanya SPBU Tertentu dan itu adanya di wilayah pinggir kota nah hanya di batasi 100 liter saja," Jelasnya.

Menurutnya, harusnya bus AKAP diberi kesempatan untuk mengisi solar minimal 300 liter.

"Tapi regulasinya itu yang saya bilang, kalo bus AKAP tidak dikasih batas pengisian minimal mungkin 300 liter lah tidak jadi kendala, karena tangki bus kita ada yang sampe 420 liter," terangnya.

Bulan lalu fin.co.id sempat konfirmasi dengan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, yang dimana pihaknya memastikan terus menjaga ketersediaan stok dan menjamin distribusi solar di lapangan berjalan dengan maksimal.

“Stok Solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time. Namun perlu diketahui secara nasional per Februari penyaluran Solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen" ucap Irto saat dikonfirmasi, Selasa (22/3/2022) lalu.(Tuahta Simanjuntak)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: