PDIP Warning Jokowi: Pilih Menteri Jangan Prat Pret, Contoh Soeharto
Presiden Joko Widodo (Jokowi)-BPMI Setpres-
JAKARTA, FIN.CO.ID - PDI Perjuangan memberi pesan khusus kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PDIP mengingatkan Jokowi dan para menteri Kabinet Indonesia Maju agar tidak asal-asalan dalam bekerja.
(BACA JUGA:Menko Luhut Getol Penundaan Pemilu 2024, PKS: Minta Jokowi Berani Beri Sanksi)
Tujuannya agar Jokowi berhasil meraih hasil kerja yang baik di akhir masa jabatannya pada 2024 mendatang.
PDIP menyoroti kinerja sejumlah menteri yang berada di sekeliling Jokowi.
Bukannya bekerja sesuai tugasnya, tetapi malah sibuk mewacanakan penundaan pemilu.
“Maka kalau milih menteri ke depan, cek track recordnya. Karena dari jejak rekamnya itu akan muncul. Tiga hal pasti akan keluar karakternya ini. Kayak apa dulu SMP, SMA, perguruan tingginya, terus sampai bekerja dimana, dilacak terus,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Bambang 'Pacul' Wuryanto alias di Jakarta, Kamis (7/4/2022).
(BACA JUGA:Telak, PDIP Sindir Luhut Panjaitan: Prime Minister, Menteri Utama yang Power Politiknya Kuat)
Bambang mencontohkan cara Presiden ke-2 RI Soeharto dalam memilih menteri.
Soeharto, lanjutnya, melakukan tracing atau pelacakan selama dua tahun untuk mengetahui karakter menteri yang akan diangkat.
Bahkan, Soeharto harus menikahkan Akbar Tanjung dengan Krisnina Maharani lebih dahulu sebelum mengangkatnya sebagai menteri.
“Contoh Pak Akbar Tanjung. Untuk menjadi menteri dinikahkan dulu dengan Mbak Nina. Agar ada karakter yang lebih soft. Sampai begitu lho. Tujuannya, agar Akbar Tanjung memiliki karakter lembut ketika menjabat menteri," jelasnya.
(BACA JUGA:Rocky Gerung Sentil Jokowi Larang Menteri Bicara Tunda Pemilu: Memang Dia Sudah Sadar, Tapi Boong! )
Dia mengingatkan agar Jokowi cermat memilih menteri yang kompeten serta memiliki rekam jejak yang bagus.
Sumber:
