Luhut Bicara BBM Bakal Naik Lagi, Politikus PKS: Pernyataannya Membuat Resah dan Meneror Masyarakat

Luhut Bicara BBM Bakal Naik Lagi, Politikus PKS: Pernyataannya Membuat Resah dan Meneror Masyarakat

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.-maritim.go.id-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Politikus PKS Mulyanto menilai pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan tentang kenaikan BBM membuat resah dan meneror masyarakat.

Pasalnya Luhut menyampaikan sinyal kalau pemerintah akan kemali menaikan harga BBM dan gas elpiji 3 kg secara bertahap.

Bagi Mulyanto, pernyataan Luhut tak sepatutnya menyampaikan rencana kenaikan BBM dan gas elpiji 3 kg karena bukan wewenangnya.

"Pernyataannya membuat resah dan meneror masyarakat dengan serentetan ancaman kenaikan harga-harga sumber energi kebutuhan sehari-hari mereka," papar Mulyanto, Sabtu (2/4/2022).

(BACA JUGA:Soroti Solar Langka, Politikus PKS Desak Pemerintah Bayar Utang Rp100 Triliun ke Pertamina)

Menurut anggota Komisi VII DPR RI ini kalau gas elpiji 3 kg dan Pertalite juga ikut dinaikan akan mengganggu hajat hidup orang banyak.

"Padahal Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri bilang tidak akan menaikan harga energi yang membuat market shock,” tegas Mulyanto.

Lebih lanjut Mulyanto menganggap apa yang Luhut sampaikan perihal wacana kenaikan BBM dan gas elpiji 3 kg sudah kelewatan.

Karena yang pantas menyampaikan hal tersebut ialah Menteri ESDM atau Menteri Keuangan, yang memiliki kapasitas sesuai kementeriannya.

(BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Kian Melambung Jelang Ramadan, Politisi PKS Sebut Pemerintah Lakukan Pelanggaran)

"Presiden Jokowi sudah sepantasnya mengingatkan Pak Luhut ini. Agar jangan terlalu banyak mengobral berbagai ancaman kenaikan harga kebutuhan pokok yang akan membuat masyarakat resah," desak Mulyanto.

Politikus PKS itu juga merasa kalau keadaan masyarakat sekarang ini masih kesulitan dengan beban yang ada.

"Soal minyak goreng saja belum selesai. Lalu kelangkaan Solar dan Pertalite. Ini semua semakin menekan kehidupan harian mereka," jelas Mulyanto.

"Sementara daya beli masyarakat belum pulih benar, karena terdampak pandemi Covid-19,” pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: