Menag Yaqut Terbitkan 12 Panduan Ibadah di Bulan Ramadan, Berikut Penjelasanya

Menag Yaqut Terbitkan 12  Panduan Ibadah di Bulan Ramadan, Berikut Penjelasanya

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.--Kemenag

JAKARTA,FIN.CO.ID-- Bulan Ramadan dan Idul Fitri 1443 Hijriah, merupakan  bulan berkah  bagi umat islam untuk meningkatkan amalan dan ibadah

Untuk meningkatkan amalan saat awal bulan puasa 2022, Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan buku panduan ibadah saat menjalankan ibadah puasa untuk membantu para umat islam saat menjalankan ibadah puasa.

 Buku panduan tersebut  tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SE.08 TAHUN 2022 tentang panduan penyelenggaraan ibadah pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 1443H/2022 M. Aturan ini ditandatangani langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas seperti dikutip laman kemenag, pada Jumat 1 April 2022.

(BACA JUGA:Sahur On The Road Dilarang, Kapolres Bekasi Kota: Biasanya Jadi Modus Tawuran)

Yaqut menjelaskan bahwa aturan tersebut untuk meningkatkan amalan pada bulan Ramadan.

"Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf. tapi tetap memperhatikan protokol kesehatan," Jelas Yaqut 

Yaqut meneruskan, mengingatkan ajaranya untuk teladan dalam penerapan protkol kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri. Hal tersebut Yaqut melarang para pegawai Kemenag untuk mengadakan dan menghadiri buka puasa bersama ataupun kegiatan sejenisnya.

(BACA JUGA:Perkuat Sinergi, Bea Cukai Jalin Kerja Sama dengan Kejaksaan melalui Kunjungan Kerja dan Penyidikan Terpadu)

"Pejabat dan Aparatur Sipil Negara Kementrian Agama dilaranga mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan open house  saat idul fitri," ungkapnya.

Berikut 12 panduan ibadah bulan Ramadan yang tertuang dalam SE.08 Tahun 2022:

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan ketntuan syariat islam.

2. Umat islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarrus Al-qur'an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperthatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperthatikan SE Menag mengenai pelaksanaa kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: