Akademisi: Panja Vaksin Harus Tegas Pertanyakan Ketersediaan Vaksin Booster Halal yang Jadi Syarat Mudik

Akademisi: Panja Vaksin Harus Tegas Pertanyakan Ketersediaan Vaksin Booster Halal yang Jadi Syarat Mudik

Akademisi meminta Panja Vaksin tegas mempertanyakan soal ketersediaan vaksin halal untuk vaksinasi booster, sebagai syarat mudik lebaran-FRANK MERIÑO -Pexels

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dosen Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Denny Indra Sukmawan mengapresiasi kinerja Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Vaksin. 

Denny juga mengapresiasi Panja Vaksin yang sudah sudah menanyakan kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin terkait tidak disediakannya vaksin halal untuk program vaksinasi lanjutan (booster), saat RDP beberapa hari lalu.

(BACA JUGA:Dukung Booster Jadi Syarat Mudik, Dinkes Kota Bekasi Berencana Buka Gerai Vaksinasi di Terminal Bekasi)

Namun demikian sangat disayangkan jawaban yang diberikan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin yang hanya menyampaikan secara normatif dan tidak menjawab pertanyaan secara gamblang. 

Dia menyarankan saat rapat Panja selanjutnya untuk kembali dipersiapkan pertanyaan yang lebih spesifik, seperti misalnya terkait keberadaan vaksin halal untuk booster sebagai syarat masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini.

"Karena sebentar lagi kita akan masuk bulan Ramadhan. Masyarakat tentunya juga mulai mempersiapkan diri untuk rencana mudik lebaran. Jangan sampai mereka kembali dirugikan dengan kebijakan yang memberatkan," kata Denny kiepada awak media, Selasa 29 Maret 2022. 

Denny yang juga sebagai Direktur Eksekutif Lingkar Strategis Indonesia (Lingstra) ini menambahkan, dengan disediakannya vaksin halal, hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya, dalam hal ini umat Islam.

(BACA JUGA:Oh Ternyata, Pemecatan Terawan Belum Definitif, Masih Panjang Jalannya)

"Bahkan di dalam UU JPH disebutkan Pemerintah wajib menjamin keberadaan barang halal, termasuk obat-obatan dan barang hasil rekayasa genetika," ucapnya.

Sebelumnya, Anggota Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Vaksin Covid-19 dari Komisi IX DPR-RI, Nur Nadlifah menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan vaksin halal dalam rapat Panja Vaksinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Asikin. 

Nadifa mengatakan semua aspirasi umat Islam tentang vaksinasi sudah disampaikan dan ditanyakannya kepada Menkes Budi, termasuk desakan prioritas vaksin halal. 

Namun kata Nadlifah jawaban Menkes masih sangat normatif dan hingga kini belum ada jawaban yang memuaskan atas pertanyaan tersebut.

(BACA JUGA:Aliansi Mahasiswa: Wapres Ma'ruf Amin 'Mencla-Mencle', Ulama Tapi Kok 'Paksa' Ummat Disuntik Vaksin Haram)

“Semua, kami tanyakan ke Menkes. Mulai dari desakan prioritas vaksin halal, stok vaksin hingga biaya importasi vaksin,” kata dia kepada wartawan, Jumat 25 Maret 2022 kemarin.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: