Zelenskyy: Apakah Barat Takut Rusia? Kesal Minta Bantuan Tank dan Pesawat, Bukan Senjata Ringan

Zelenskyy: Apakah Barat Takut Rusia? Kesal Minta Bantuan Tank dan Pesawat, Bukan Senjata Ringan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang tampak kesal, pada Sabtu (26/3) menuntut negara-negara Barat menyediakan sebagian kecil dari stok perangkat keras militer mereka dan bertanya apakah mereka takut pada Rusia.

Beberapa negara telah berjanji untuk mengirim rudal anti tank dan anti pesawat serta senjata ringan.

(BACA JUGA:Mudik Wajib Booster, PKS: Ingat Ya, Vaksin Booster Sifatnya Tidak Wajib tapi Sebagai Pilihan)

Tapi Zelenskyy mengatakan Kiev membutuhkan tank, pesawat ,dan sistem pertahanan anti serangan dari kapal.

"Itulah persenjataan yang dimiliki mitra-mitra kami, itulah persenjataan yang hanya teronggok berdebu di sana. Ini semua bukan hanya untuk kebebasan Ukraina, tapi untuk kebebasan Eropa," katanya dalam pidato video larut malam.

Ukraina hanya membutuhkan satu persen pesawat NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) serta satu persen tank milik aliansi pertahanan itu dan tidak akan meminta lebih, katanya.

"Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Eropa-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?" kata Zelenskyy dikutip Antara, Minggu, 27 Maret 2022.

(BACA JUGA:Dokter Terawan Dipecat Dari IDI, DPR: Mantan Menteri Kesehatan Saja Bisa Dipecat? Apalagi yang Lain)

Zelenskyy telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia akan berusaha untuk memperluas kekuatannya lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh.

Namun, NATO tidak mendukung permintaannya soal pemberlakuan zona larangan terbang di atas Ukraina dengan alasan tindakan itu dapat memicu perang yang lebih luas.

Sebelumnya pada Sabtu, Zelenskyy berbicara dengan timpalannya di Polandia, Presiden Andrzej Duda. 

Ia menyatakan kekecewaannya bahwa pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina, kata kantor Zelenskyy dalam sebuah pernyataan.

(BACA JUGA:Jam Kerja ASN Ramadan 2022, Cuma 32,5 Jam dalam Seminggu, Begini Aturan Lengkapnya)

"Menunda-nunda pengiriman pesawat bisa berdampak pada ribuan nyawa orang Ukraina," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: