Ambon New Port Mangkrak, Saadiah Uluputty: Kami Orang Maluku Ditipu, Pembohong!
Saadiah Uluputt-DPR RI-
JAKARTA, FIN.CO.ID- Wacana Maluku sebagai lumbung Ikan Nasional (LIN) telah lama dijanjikan sejak tahun 2010.
Wacana itu mulai digembar-gemborkan kembali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Tahun 2016.
Presiden Jokowi berjanji membangun Pelabuhan Ambon Baru atau Ambon New Port untuk mendukung LIN. Pembangunan Groundbreaking-nya dijanjikan mulai dilakukan pada November 2017.
(BACA JUGA:Tak Berseragam, Anggotanya Ditembak Mati Tentara, Ini Kata Polda Maluku)
Sayangnya, janji Jokowi hanya isapan jempol belaka. Pembangunan Ambon New Port batal. Menko Luhut Binsar Pandjaitan beralasan lokasi pembangunan Ambon New Port terdapat gunung api bawah laut dan ranjau bekas peninggalan perang dunia ke-2.
Alasan lain, dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, adalah soal anggaran. Bahwa pembangunan Ambon New Port anggarannya tidak tersedia.
(BACA JUGA:MUI Pastikan Konflik Ori dan Kariu di Maluku Bukan Konflik Agama)
"Mohon maaf bangun pelabuhan terpadu itu duitnya nggak ada, masalahnya," ungkap Trenggono dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Rabu 23 Maret 2022 kemarin.
Dia pun mengungkapkan, pembatalan rencana pembangunan Ambon New Port karena anggarannya tidak ada. Karena itu, dia menekankan bahwa menarik investor adalah hal yang saat ini penting diupayakan.
"Rencana pembangunan Ambon New Port tidak jadi karena anggarannya tidak ada, yang kedua siapa yang mau masuk ke situ juga harus kita undang, ini semua tentang investasi," katanya.
Menanggapi itu Anggota Komisi IV DPR RI, Saadia Uluputty berang. Dia mempertanyakan janji Presiden Jokowi dan Menko Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kalau alasan tidak ada uang, bagi kami tidak adil. Benar-benar kami ditipu, pembohongan ini. Saya tidak bisa terima (alasan itu) di sini," tegas Saadiah dalam rapat tersebut.
Saadiah menilai, alasan tidak ada anggaran untuk pembangunan Ambon New Port sangat tidak tepat.
"Tidak boleh ada alasan tidak ada duit tidak ada uang. Ini soal janji Presiden yang wara-wiri ke sana dengan beberapa menteri ke sana. Saya tidak bisa ambil terima kaya begini," kata Saadiah.
.jpeg)
Sumber:
