Nasional

PKS Sorot Ritual Kendi di IKN: Kalau Tujuannya Dapat Berkah, Maka MUI dan Ulama Harus Peringatkan Jokowi

fin.co.id - 16/03/2022, 09:26 WIB

Presiden Joko Widodo dan para Gubernur se-Indonesia melakukan proses penyatuan tanah dan air di Titik Nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur

JAKARTA, -FIN.CO.ID-  Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring menyoroti ritual Kendi Nusantara yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Titik Nol Ibu Kota Negara, di Kalimantan Timur pada Senin 14 Maret 2022 kemarin. 

Tifatul Sembiring mengatakan, jika ritual itu Kendi Nusantara boleh saja dilakukan jika tujuannya untuk menyatukan perbedaan. 

"Jika tanah dan air dari setiap propinsi ini dikumpulkan, dengan tujuan simbol persatuan bangsa, boleh-boleh saja," katanya lewat Twitter, Rabu 16 Maret 2022.

(BACA JUGA: Roy Suryo Sentil Jokowi yang Gelar Ritual Kendi: Saya Tidak Melihat Ada Doa Bersama di IKN)

(BACA JUGA:Ritual Kendi Nusantara Disebut Syirik, Prof Henri: Niatnya adalah Doa)

Namun kata dia, jika saja ritual itu adalah saran untuk berdoa, maka itu perbuatan syirik. Dia meminta MUI dan ulama beri peringatan ke Jokowi. 

"Tapi kalau tujuannya ritual mistik, ngalap berkah, berlindung kepada selain Allah swt, maka MUI dan para ulama harus memberikan peringatannya," katanya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar ritual bernama Kendi Nusantara di Titik Nol IKN Nusantara di Kalimantan Timur. 

Seluruh Gubernur se Indonesia diperintahkan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing kemudian disatukan oleh Jokowi dalam Kendi. 

(BACA JUGA: Airlangga Pecahkan Kendi ke Lambung Kapal Hodasco 19, Menandakan...)

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan Ritual Kendi Nusantara merupakan murni ide Jokowi yang terinspirasi dari lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Dalam acara tersebut, Jokowi mencampurkan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia.

Heru mengatakan, tanah dan air yang sudah tercampur itu selanjutnya dituai ke lahan Otorita IKN di Kalimantan Timur. 

Di atas tanah tersebut selanjutnya ditanami bibit pohon ciri khas 34 provinsi di Indonesia.

 

Admin
Penulis