Dalam Kurun Waktu Beberapa Bulan, Angka Stunting di Kota Bekasi Mengalami Penurunan

Dalam Kurun Waktu Beberapa Bulan, Angka Stunting di Kota Bekasi Mengalami Penurunan

BKKBN: Jumlah keluarga berisiko stunting turun signifikan di akhir tahun 2023 (Ilustrasi - Stunting)--(Istimewa)

BEKASI, FIN.CO.ID -- Angka stunting di Kota Bekasi mengalami penurunan di tahun 2022 ini, hal tersebut di sampaikan langsung oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Menurut Tanti Rohilawati selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, pihaknya mencatat presentase angka stunting dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan mengalami penurunan yang dimana saat ini angkanya berada di kisaran 7,9%.

Angka tersebut terbilang turun dibandingkan sebelumnya dari tahun 2021 yang tercatat berada di angka kisaran 9,7% dalam target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

(BACA JUGA:Bazar UMKM Kota Bekasi, Tawarkan Olahan Pangan, Batik Hingga Kerajinan)

"Saat ini untuk kondisi persentase angka stunting di Kota Bekasi sudah terbilang menurun dibandingkan pada tahun lalu, dengan kini melalui kisaran persentasenya telah berada dikisaran 7,9%" ucap Tanti Rohilawati kepada Media, Selasa, 15 Maret 2022.

Tanti Rohilawati menjelaskan target pencanangan presentase angka stunting di Kota Bekasi melalui RPJMD menargetkan di kisaran angka 9,8%, maka diharapkan kedepanya angka presentase tidak melewati angka tersebut.

Namun dikarenakan presentase angka sementara ini masih di kisaran angka 7,9% maka untuk kedepannya kemungkinan masih tergolong fluktuatif, sehingga presentasenya masih dapat berubah sewaktu waktu.

(BACA JUGA:Kota Bekasi Masuk Level 2, PTM 100 Persen Tengah Dikaji)

Lanjutnya ia menjelaskan di kota bekasi penyebab stunting tersebut disebabkan dari berbagai hal diantaranya kurangnya vitamin, asupan gizi ataupun masa pertumbuhan yang terganggu.

"Makanya harus diperhatikan guna mengatasi stunting yang sudah kita lakukan adalah pemberian tablet darah, promosi dan konseling, menyusui, promosi dan konseling pemberian makanan bayi dan anak (PMDA), Kemudian pemberian suplemen gizi, secara pemberian makan tambahan (PMT) atau makro, lalu tata laksana gizi buruk, kemudian suplementasi kalsium, suplemen vitamin A, suplemen zinc, pemeriksaan kehamilan, imunisasi, suplemen gizi mikro dan pemberian obat cacing tetap di lingkungan terpadu balita" ungkapnya.

Ditegaskan pula hal penting yang harus dipenuhi dalam mengatasi stunting selain Suplemen atau vitamin, asupan makanan juga harus di jaga dengan baik serta imunisasi juga harus di lakukan.

(BACA JUGA:Puluhan Remaja Bekasi Ditangkap Saat Hendak Tawuran, 5 Diantaranya Bawa Sajam)

Tanti Rohilawati menambahkan guna pencegahan terjadinya stunting, pihak keluarga juga perlu diperhatikan khususnya bagi yang memilki anak balita mengenai betapa pentingnya pertumbuhan anak.

"Pola asuh ini yang menyebabkan terjadinya stunting, itu harus diantisipasi dari masing-masing keluarga yang mempunyai anak balita, ya karena kita tahu kondisi gagal tumbuh pada anak adalah dibawah 5 tahun, dimana ini pastinya kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada periode 1000 hari pertama kehidupan, jadi itu yang harus menjadi perhatian agar tidak terjadi stunting" tutupnya. (Tuahta Simanjuntak)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: