Haikal Hassan: Halo Pemerintah Maaf Banget, Kita Nggak Bisa Ngikutin Halal dari Kemenag

Haikal Hassan: Halo Pemerintah Maaf Banget, Kita Nggak Bisa Ngikutin Halal dari Kemenag

Haikal Hassan menegaskan dirinya dan umat tidak akan mengikuti halal dari Kemenag. -YouTube Haikal Hassan Official-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Keputusan Kementerian Agama (Kemenag) soal penerbitan logo halal ditentang oleh Haikal Hassan atau Babe Haikal.

Melalui sebuah tayangan video, Haikal Hassan menyebut dirinya dan umat tidak akan mengikuti halal dari Kemenag. 

Haikal Hassan menegaskan pihaknya tetap akan mengikuti halal yang ditetapkan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). 

(BACA JUGA:Ini Deretan Logo Halal Negara Lain, Indonesia Kok Beda Sendiri? Felix Siaw: Berani-beraninya Mereka...)

Dalam video berdurasi 1 menit 46 detik itu, Haikal Hassan mengatakan Kemenag mengurusi semua agama. 

Sehingga Haikal Hassan bingung halal yang dimaksud menurut agama apa. 

Karena itu, Haikal Hassan meminta pemerintah memberikan kebebasan kepada umat muslim untuk bebas memilih. Mau pakai logo halal versi Kemenag atau MUI. 

(BACA JUGA:Sebut Logo Halal dari Kemenag Bentuk Masjid, Prof Henry: Simbol Alam Semesta yang Berpusat ke Ilahi)

"Halo pemerintah...maaf banget. Kite nggak bisa ngikutin halal dari Kemenag. Karena setahu saya kemenag itu kan ngurusin banyak agama ya. Jadi saya bingung nih, halal dalam agama apa. Jadi mohon maaf nih sekali lagi yang saya ikutin dan kita umat ikutin halal yang ditetapkan oleh MUI. Kenapa? Karena itu ranahnya MUI," ujar Haikal Hassan dalam tayangan video yang dilihat FIN pada Senin (14/3/2022). 

Menurutnya untuk apa MUI didirikan dahulu. Haikal menyebut MUI didirikan dari pertemuan, musyawarah para alim ulama, cendekiawan yang datang dari penjuru tanah air. 

"Ada  26 provinsi zaman dulu ya. Sepuluh orang ulama yang merupakan unsur dari ormas-ormas Islam pertamanya dulu. Yaitu ada NU, Muhammadiyah, serikat Islam, Perti, Alwasilah, Maqol Anwar, GUPPI, PTDI, GMI dan At Itiadiyah. Dulu itu dulu. Lalu empat orang ulama dari dinas rohani Islam," lanjutnya.  

(BACA JUGA:Fadli Zon Kritik Logo Halal Kemenag yang Tidak Jelas Tulisan Arabnya: Lebih Terpercaya MUI)

Haikal juga menyebut pertemuan tersebut juga dihadiri tokoh dari angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara. 

"Lengkap deh pada waktu itu. Polri juga ada. Dan 13 tokoh cendekiawan yang merupakan tokoh perorangan. Nah, ini yang mesti kalau saya ya ikutin gitu loh. Dan terus sampai sekarang. Kita tahu istiqomahnya gitu loh. Lurusnya MUI dalam mengeluarkan fatwa-fatwa," urainya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: