Di Hari Isra Miraj 1443 H, Firli Bahuri Klaim KPK Motor Penggerak Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Di Hari Isra Miraj 1443 H, Firli Bahuri Klaim KPK Motor Penggerak Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Ketua KPK Firli Bahuri-Dok FIN-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengucapkan selamat memperingati Isra Miraj 1443 H kepada umat Muslim dunia.

Dalam ucapannya itu, dia menyampaikan esensi yang dapat dipetik dari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yakni nilai amar ma’ruf nahi munkar yang memiliki arti melakukan kebaikan dan mencegah kejahatan.

Firli menuturkan, nilai amar ma'ruf nahi munkar selalu diajarkan dan diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam keseharian semasa hidupnya.

(BACA JUGA:Adakah Puasa Khusus untuk Hari Isra Miraj? )

“Seyogianya dapat kita lakukan semaksimal mungkin, yaitu dengan menjalankan tugas pokok fungsi peran dan kewajiban jika memiliki jabatan, dengan lisan atau perkataan, dan minimal diniatkan serta diucapkan dalam hati,” ujar Firli dalam keterangannya, Senin, 28 Februari 2022.

Dia menjelaskan, umumnya manusia yang menjalankan prinsip amar ma'ruf nahi munkar akan melakukan rencana perbaikan moral, etika, akhlak, serta mencegah baik dirinya maupun lingkungan sekitarnya dari kejahatan yang merusak. Dua kejahatan yang dia soroti adalah korupsi serta perilaku koruptif.

Firli memaparkan, banyak yang mengibaratkan KPK sebagai motor penggerak amar ma'ruf nahi munkar. Hal itu tak terlepas dari berbagai langkah pencegahan korupsi yang dilakukan KPK dan di lain sisi turut melakukan tindakan keras dalam menindak para koruptor serta mengirim mereka ke penjara.

(BACA JUGA:Sederet Fakta Menarik dari Peristiwa Isra Miraj, Salah Satunya Dada Nabi Muhammad Dibelah Malaikat Jibril)

“Pandangan publik ini kami anggap sebagai suplemen khusus penambah energi bagi setiap insan KPK, dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia,” ungkap Firli.

Meski demikian, pria kelahiran November 1963 itu mengakui tugas pemberantasan korupsi di Indonesia tidak akan efektif, terukur, cepat, tepat, dan efisien tanpa keterlibatan segenap eksponen bangsa. Firli mengingatkan, penanganan korupsi tidak dapat dilakukan hanya melalui satu lembaga atau bahkan satu orang.

Dia menjelaskan, pemberantasan korupsi memerlukan keterlibatan segenap anak bangsa dan seluruh kamar kekuasaan baik eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun partai politik. Selain itu, dia juga menekankan pemberantasan korupsi akan lebih berhasil jika budaya antikorupsi sudah kuat terbentuk di tiap hati segenap penyelenggara negara, anak bangsa, dan seluruh rakyat.

(BACA JUGA:Isra Miraj, Perjalanan Menembus Ruang dan Waktu, Hanya Bisa Diyakini Oleh yang Beriman)

Terakhir, dia berharap esensi dan nilai-nilai Isra Mikraj dapat memberikan semangat pada segenap anak bangsa untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar serta melawan korupsi dan perilaku koruptif di Indonesia.

“Demi terwujudnya kesejahteraan sekaligus kemakmuran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia, menjadikan NKRI negeri bebas dari kejahatan korupsi, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote,” tegasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: