Pemerintah Klaim Utang Indonesia Lebih Rendah Dibanding Negara Lain Selama Covid-19, Faktanya?

Pemerintah Klaim Utang Indonesia Lebih Rendah Dibanding Negara Lain Selama Covid-19, Faktanya?

Utang Luar Negeri Indonesia--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan, bahwa terjadi lonjakan utang ketika awal-awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Indonesia tambah 10,8 persen defisitnya," kata Sri dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis 10 Februari 2022. 

"Ini besar untuk kita, karena debt to GDP ratio mendekati 40 persen jadi itu kenaikan 30 persen sendiri dari precovid level," sambungnya.

(BACA JUGA:Utang Perawatan Pasien Covid-19 Capai Rp23 Triliun)

Kendati begitu, kata Sri, bukan hanya Indonesia yang membutuhkan utang untuk menjaga ekonominya dari hantaman pandemi Covid-19.

Menurutnya, jika dibandingkan negara lain posisi kenaikan utang Indonesia masih cukup baik. 

Berdasarkan catatanya, Singapura naik 13 persen, Saudi 14 persen, Afrika Selatan 19 persen, Brasil 19 persen dan India 24 persen dalam waktu dua tahun

"Kita sadari Indonesia tidak satu-satunya yang melakukan countercyclical," ujarnya.

"Tapi dibanding negara lain yang defisit lebar lebih di atas 10 persen," imbuhnya. 

(BACA JUGA:Geger! Viral Penemuan Jasad Pria di Dalam Kuburan Daerah Ulujami, Ada Luka Tusuk di Bagian Perut Korban)

Sri menuturkan, untuk saat ini defisit mulai diturunkan bahkan lebih rendah dari yang diasumsikan. 

"Dengan demikian, saya optimis jika defisit APBN akan kembali ke batas di bawah 3 persen dari PDB pada 2023 mendatang," pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: