Pernyataan Menkes Soal Omicron Sukses Lambungkan Rupiah di Penutupan Perdagangan Hari Ini

Pernyataan Menkes Soal Omicron Sukses Lambungkan Rupiah di Penutupan Perdagangan Hari Ini

Ilustrasi uang-Mohamad Trilaksono-Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kurs rupiah ditutup menguat di tengah tren penguatan indeks dollar AS hari ini, Rabu 9 Februari 2022. 

Penyebabnya adalah pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut kasus Covid-19 varian Omicron menunjukkan jumlah pasien dirawat dan kematian jauh lebih rendah daripada varian Delta.

Mengutip data Bloomberg, pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.358 per dollar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 41 poin atau 0,28 persen jika dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Selasa sore kemarin. 8 Februari 2022 di level Rp14.399 per dollar AS.

(BACA JUGA:Bitcoin cs Melemah Pada Rabu 9 Februari 2022, Imbas Investor Lakukan Aksi Profit Taking)

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.366 per dollar AS. Angkanya menguat dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.385 per dolar AS.

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, indeks dollar AS sebetulnya menguat di hari Rabu. 

"Ini karena investor sekarang menunggu data inflasi AS, termasuk indeks harga konsumen, yang akan dirilis pada hari Kamis besok untuk petunjuk lebih lanjut tentang timeline kenaikan suku bunga acuan The Fed," kata Ibrahim dalam keterangan hasil risetnya Rabu sore.

(BACA JUGA:Naik Lagi, Harga Emas 24 Karat UBS dan Antam di Pegadaian 9 Februari 2022)

Selain itu penguatan indeks dollar AS karena Pelaku Pasar sekarang memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada Maret 2022. Ini membuat imbal hasil obligasi tenor 10 tahun AS melonjak 1,97 persen pada hari Selasa. 

"Ini adalah kenaikan terbesar sejak November 2019," ujar Ibrahim.

Namun, dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif terhadap pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut angka kasus Covid-19 varian Omicron bakal terus meningkat dan disinyalir lebih tinggi daripada varian Delta. 

(BACA JUGA:Harga Emas Internasional Melambung, Imbas Peningkatan Terhadap Permintaan Aset Safe-Haven)

Namun, meskipun angka kasus terus meninggi, Budi menegaskan bahwa pasien dirawat dan kematian jauh lebih rendah daripada sebelumnya. Inilah yang menjadi sentimen positif sehingga kurs rupiah justru menguat di tengah penguatan indeks dolar AS.

"Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu panik menghadapi kasus Covid-19 varian Omicron kali ini. Masyarakat pun diminta untuk tetap memperhatikan imbauan tersebut," pungkas Ibrahim.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: