Sentil Pemerintah, PKS: Rakyat Suruh Diam di Rumah, Pejabat Malah Selalu Bikin Kerumunan...

Sentil Pemerintah, PKS: Rakyat Suruh Diam di Rumah, Pejabat Malah Selalu Bikin Kerumunan...

Tangkapan layar video kerumunan saat Jokowi Kunker ke Sumut--Twitter

 

JAKARTA, FIN.CO.ID - Fraksi PKS memberi sentilan keras ke pemerintah. 

PKS menyebut pemerintah melalui Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut masyarakat dan lansia diminta tetap di rumah selama satu bulan.

Tapi anehnya, permintaan itu tidak dicontohkan dengan baik oleh pejabat negara.

(BACA JUGA:Jokowi Lagi-lagi Picu Kerumunan di Daerah, Rocky Gerung: Dia Tak Punya Kharisma!)

Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS Netty Prasetiyani mengatakan pemerintah harus menunjukan langkah konkret dalam mengantisipasi ancaman varian Omicron.

Bukan sekadar keluarkan imbauan lansia jangan keluar rumah. Tapi tak memberikan contoh yang baik.

“Pemerintah seharusnya telah memiliki pola penanganan dan langkah antisipatif yang jelas dalam menghadapi setiap perkembangan baru, termasuk ancaman Omicron yang lebih mudah tingkat penularannya,” ujar Netty dikutip, Selasa, 8 Februari 2022. 

(BACA JUGA:Disebut Buat Kerumunan Warga di Humbang Hasundutan, Tagar #JokowiMelanggarPROKES Trending di Twitter)

Menurutnya saat ini masyarakat membutuhkan bahasa positif yang menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi tantangan puncak gelombang ketiga Covid-19.

“Sosialisasi dan informasi tentang peningkatan infrastruktur kesehatan, ketersediaan ranjang rawat, ruang ICU, kecukupan alat dan bahan medis, serta percepatan pencapaian target vaksinasi tentu lebih menenangkan daripada info larangan lansia keluar rumah,” kata  Wakil Ketua FPKS DPR RI ini.

Sebab, sejak awal pandemi, tinggal di rumah saja, apalagi untuk lansia dengan penyakit penyerta adalah hal yang sudah dipahami.

“Tentunya kita tidak ingin masyarakat berpresepsi ada ancaman kondisi buruk di balik imbauan tersebut,” katanya.

Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah agar menjelaskan percepatan target vaksinasi untuk lansia dan anak-anak di bawah 12 tahun, termasuk capaian target vaksinasi di daerah yang masih belum memenuhi minimal 70 persen target dosis lengkap.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: