JAKARTA - Bolehkah makan jeroan jika punya asam urat? Hal ini kerap ditanyakan oleh mereka penderita asam urat.
Jeroan adalah organ dalam hewan, seperti sapi misalnya, yang populer dikonsumsi masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.
Produk jeroan sapi sendiri adalah seperti hati, lidah, babat, usus, ginjal, otak, dan lainnya.
(BACA JUGA:Bolehkah Makan Selai Kacang jika Diabetes?)
Di Tanah Air, jeroan dapat diolah menjadi berbagai menu santapan, yang semuanya memiliki khas tersendiri.
Soto babat, sambal goreng ati, sate usus, adalah sebagian kecil menu yang bisa dikaitkan dengan jeroan.
Pertanyaannya lagi, bolehkah makan jeroan jika punya asam urat?
Well, menurut ahli gizi, via Healthline, jeroan pada dasarnya adalah jenis makanan yang wajib dihindari penderita asam urat.
Namun jika memang ingin menikmatinya, makan jeroan harus dibatasi hingga 4 ons per harinya.
Cara Mengenali Asam Urat
Asam urat adalah penumpukan uric acid yang kemudian membentuk kristal pada sendi, tendon dan tulang.
Efek asam urat adalah rasa nyeri ekstrim, dan sering dilaporkan terjadi pada sendi ibu jari kaki.
Menurut ahli, keberadaan asam urat kerap tidak disadari oleh penderitanya, lantaran tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada fisik mereka.
Untuk mengenali asam urat tidaklah sulit. Penderita asam urat umumnya mengalami pembengkakan pada sendi yang terdampak.
Selain terlihat kemerahan, asam urat ditemani dengan rasa nyeri yang tanpa henti, sebelum kondisi ini mereda.
Memeriksakan kondisi Anda ke dokter, penting untuk memastikan bahwa Anda memang menderitanya atau tidak.
Penyebab Asam Urat
Spesialis artritis Ira H. Kirschenbaum, MD mengatakan, pada mereka yang sehat, uric acid yang diproduksi tubuh, umumnya dibuang ginjal melalui air seni.
Namun ketika kadarnya terlalu tinggi, ginjal manusia akan kewalahan dibuatnya. Alhasil, penumpukan kristal di persendian, adalah efek samping yang sulit dihindari penderita asam urat.
Kondisi ini tidaklah bisa disembuhkan, akan tetapi dapat dikontrol. Sebuah studi menyatakan bahwa pola makan sehat, seperti yang ditunjukan pernderita darah tinggi, juga punya benefit yang sama untuk mereka yang asam urat.
Klaim tentang asam urat ini berdasarkan sebuah uji klinis yang dilakukan Johns Hopkins University School of Medicine di Baltimore, Amerika Serikat.