Sudah Sering Berhubungan Seksual? Untuk Wanita Segera Lakukan Pap Smear

Sudah Sering Berhubungan Seksual? Untuk Wanita Segera Lakukan Pap Smear

Ilustrasi, Pemeriksaan pap smear secara teratur disarankan pada wanita yang sudah menikah atau melakukan hubungan seksual. (Ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Pap smear adalah suatu langkah untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Bambang Dwipoyono, BD.Sp.OG, MS, MARS, pap smear harus dilakukan secara teratur.

Pemeriksaan pap smear secara teratur disarankan pada wanita yang sudah menikah atau melakukan hubungan seksual.

(BACA JUGA:4 Tips Memaksimalkan Hubungan Seks Agar Pasutri Cepat Punya Momongan)

Bambang mengatakan, pap smear dilakukan sebagai salah satu upaya deteksi dini untuk mengetahui adanya kelainan pada serviks.

"Kita melihat mulut rahim secara skematis, diusap menggunakan alat yang seperti spatula, brush atau sikat kecil, mengumpulkan sel-sel yang ada di mulut rahim kemudian diperiksa," ujarnya, dikutip dari Antara.

Jika dokter menemukan adannya kelainan pada pap smear, maka biasanya akan meminta pasien melakukan colposcopy atau melihat mulut rahim.

(BACA JUGA:5 Makanan Sehat untuk Menjaga Kekebalan Tubuh, Diklaim Ampuh untuk Lawan Covid-19 Nih)

Dari pembesaran yang dilakukan oleh colposcopy kemudian dilakukan biopsi apakah benar ada kelainan yang ditemukan saat melakukan pap smear.

"Jadi ada konfirmasi, baru kita memastikan kelainan yang dilakukan pada pap smear," kata Bambang.

Seperti dikutip dari Healthline, waktu yang disarankan untuk pemeriksaan pap smear, mereka yang berusia 21-29 tahun dan sudah aktif berhubungan seksual perlu melakukan pemeriksaan setiap tiga tahun, begitu pun usia 30-65 tahun.

(BACA JUGA:Asal Usul Nasi Goreng, Benarkah Asli Indonesia?)

Sementara pada mereka yang sudah berusia di atas 65 tahun, bila hasil pap smear sebelumnya normal maka tidak perlu mengulang tes kembali setelahnya.

"Pada dasarnya kalau kita melihat terjadinya infeksi lalu menjadi kanker membutuhkan waktu 10-15 tahun, jika terkena pada usia 65 tahun, mungkin dia akan bermasalah 75 tahun. Kita tidak tahu pada usia itu masih cukup sehat," tutur Bambang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: