Beberapa Indikator Perekonomian Bergerak Positif, Menko Airlangga Optimis Pemulihan Ekonomi Berjalan Baik

Beberapa Indikator Perekonomian Bergerak Positif, Menko Airlangga Optimis Pemulihan Ekonomi Berjalan Baik

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto -Humas Ekon-ekon.go.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat telah mendorong sisi permintaan. Hal itu memberikan optimisme tersendiri saat memasuki awal tahun 2022.

Tingkat inflasi di Januari 2022 yang tercatat sebesar 2,18 persen (yoy) masih terkendali dalam kisaran sasaran target inflasi tahun 2022 sebesar 3 ±1 persen (yoy). 

Kemudian secara bulanan, inflasi Januari 2022 sebesar 0,56 persen (mtm), sedikit menurun dibanding inflasi bulan Desember 2021. Namun, inflasi Januari 2022 merupakan tertinggi pada periode yang sama sejak tahun 2019. 

(BACA JUGA:Airlangga Ucapkan Selamat Imlek: Momentum Penting Soal Soliditas dan Gotong-Royong Masyarakat)  

Capaian Inflasi Januari dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti menjadi penyumbang andil tertinggi terhadap inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari yakni sebesar 0,27 persen. 

Inflasi inti sebesar 0,42 persen (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019. Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84 persen dan juga tertinggi sejak September 2020. 

Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022 terutama disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah.

(BACA JUGA:Menko Airlangga ke Salatiga, Kasih Tips dan Motivasi ke Sugiono)

Inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66 persen (mtm). 

Beberapa komoditas VF yang dominan menyumbang terhadap inflasi Januari antara lain kenaikan harga daging ayam, beras, telur ayam ras dan tomat. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah.

Kenaikan harga beras pada Januari disebabkan oleh rendahnya panen pada bulan November-Desember 2021 disertai dengan terjadinya hidrometeorologi pada awal tahun 2022. Harga beras ditingkat penggilingan meningkat sebesar 2,23% (mtm) dan ditingkat eceran sebesar 0,94 persen (mtm). 

(BACA JUGA:Ini yang Diminta Menko Airlangga Pada Labour20 Masuki Industri 4.0)

Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung pada Februari meski tidak setinggi Januari dan kembali stabil mulai Maret karena mulai masuknya musim panen.

Sementara itu, minyak goreng yang menjadi komoditas paling dominan menyumbang inflasi tahun 2021 dengan andil sebesar 0,31 persen, saat ini kondisinya relatif terkendali dengan andil inflasi mencapai 0,01 persen di Januari 2022. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: