Harga Bitcoin cs Melemah, Senin 24 Januari 2022, Investor Harap-Harap Cemas Hasil Pertemuan The Fed

Harga Bitcoin cs Melemah, Senin 24 Januari 2022, Investor Harap-Harap Cemas Hasil Pertemuan The Fed

Ilustrasi Bitcoin-Worldspectrum -Pexels

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga Bitcoin, Etherium dan Kripto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya jatuh dalam perdagangan hari ini,Senin 24 Januari 2022. 

Tak lain dan tak bukan, hal ini disebabkan investor menantikan pertemuan Federal Reserve (The Fed) tanggal 26 Januari 2022 mendatang, untuk kejelasan lebih lanjut tentang prospek kenaikan suku bunga.

Ekspektasi bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya telah mendorong kenaikan imbal hasil dan dolar awal pekan ini, dan indeks dolar AS ditetapkan untuk persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember.

(BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian, Senin 24 Januari 2022: Stabil)

Imbal hasil US Treasury (Obligasi Amerika) turun karena penurunan pasar saham mencerminkan selera risiko yang buruk, sementara kekhawatiran tentang potensi konflik di Ukraina mendorong permintaan untuk utang safe haven.

Pasar memperkirakan sebanyak empat kenaikan suku bunga tahun ini, mulai dari Maret dan mengharapkan The Fed untuk mulai memangkas neraca USD8 triliun-plus dalam beberapa bulan. 

Pertemuan Fed minggu depan bisa menjelaskan seberapa cepat itu akan diperketat.

(BACA JUGA:Harga Emas Antam, Senin 24 Januari 2022: Turun Rp1000)

"Semuanya akan agak tenang sampai Fed merilis pernyataannya pada hari Rabu setelah pertemuan dua hari," kata Bipan Rai, kepala strategi FX Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto.

"Masuk akal dolar agak diredam hari ini karena kurangnya dorongan nyata dari data."

Bitcoin turun lagi pada hari Sabtu dan terakhir turun sekitar 4 persen untuk hari itu, melayang di sekitar level USD35.000. Bitcoin, cryptocurrency terbesar dan paling terkenal di dunia, sekarang sekitar setengah dari puncak USD69.000 pada bulan November. Itu terakhir di USD35.049, setelah jatuh serendah USD34.000 dan menyusul penurunan tajam pada hari Jumat.

(BACA JUGA:IHSG Sepekan Ke Depan Diprediksi Melemah Tipis)

Mata uang telah mengalami perubahan harga yang liar dan telah terpukul karena selera risiko telah jatuh di tengah kekhawatiran inflasi dan antisipasi laju kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve AS.

Aset berisiko lainnya telah jatuh dengan saham jatuh pada hari Jumat. S&P 500 dan Nasdaq mencatat persentase penurunan mingguan terbesar sejak dimulainya pandemi pada Maret 2020.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: