Kasus Positif Covid-19 Tembus 3.000 Per Hari, DPR: Waspada! Jangan Sampai Telat

Kasus Positif Covid-19 Tembus 3.000 Per Hari, DPR: Waspada! Jangan Sampai Telat

Petugas saat membersihkan ruang perawatan COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta.-dok fin.co.id-dok fin.co.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Penambahan kasus terkonfirasi positif Covid-19 terus melonjak. Bahkan kasusnya menembus angka 3 ribu lebih dalam sehari.

Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menegaskankan agar Pemerintah atau kementerian Kesehatan waspada. Kemenkes harus segera mengantisipasi secara maksimal.

“Jangan sampai terlambat, dan jangan sampai kasus Juni-Juli tahun lalu terulang lagi. Adanya kasus konfirmasi omicron meninggal dengan komorbid, dan mulai lagi kasus harian di atas 3.000 adalah alarm untuk peningkatan level kewaspadaan,” kata Mufida dikutip Senin, 24 Januari 2022.

(BACA JUGA:Siap-Siap! Gelombang Ketiga COVID-19 di Indonesia tak Terelakkan, 5 Organisasi Medis Desak PTM 100 Persen Dievaluasi)

Angka penambahan kasus Covid-19, pada Sabtu (22/1/2022) mencapai 3.205 kasus. Sedangkan pada Minggu (23/1/2022) angka positif Covid-19 bertambah 2.925 kasus.

Diungkapkannya, sejak pelonggaran PPKM terlihat kebijakan yang tidak sinkron antarkementerian. 

Contohnya, terkait karantina, pencabutan pembatasan saat Nataru, pencabutan larangan masuk bagi 14 negara asal Omicron. Padahal kasus Omicron di Indonesia tengah naik.

(BACA JUGA:Awas! Puncak Gelombang Kenaikan Kasus Omicron Diprediksi Februari, Berikut 5 Cara Menghindarinya)

Dia menyarakan beberapa wilayah yang mengalami peningkatan kasus cukup signifikan seperti DKI Jakarta, tidak memaksakan kebijakan PTM 100 persen. 

“Kasus Omicron sudah banyak datang dari luar negeri termasuk satu dari dua yang meninggal juga pelaku perjalanan luar negeri. Kita justru malah membuka pintu bagi semua negara untuk masuk,” ujarnya.

Berdasarkan data, sejak 15 Desember 2021 hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia. 

Bukan hanya Omicron, varian Delta dan varian lain yang sudah ada di Indonesia juga masih ada di Indonesia.

“Laporan perawatan rumah sakit juga menunjukkan tren meningkat kembali. Pemerintah seharusnya menentukan parameter, saat tercapai indikator apa harus segera ditarik rem darurat,” papar dia.

Mufida kembali mengajak publik untuk tingkatkan disiplin menegakkan protokol kesehatan. Ia melihat pemakaian masker dan kebiasaan mencuci tangan sudah mulai kendor terutama di ruang-ruang publik.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: