Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Sama Seperti Bitcoin cs, Mata Uang Garuda 'Dihantam' Sentimen Yield Obligasi Amerika

Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Sama Seperti Bitcoin cs, Mata Uang Garuda 'Dihantam' Sentimen Yield Obligasi Amerika

Ilustrasi Uang-Ahsanjaya -Pexels

 

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kurs rupiah masih bergerak melemah terhadap dollar AS, pada penutupan perdagangan Rabu, 19 Januari 2022. 

Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS karena ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih cepat dari perkiraan, terus menekan rupiah.

Mengutip data Bloomberg, pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp14.364 per dolar AS, melemah 28 poin atau 0,20 persen jika dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Selasa sore kemarin di level Rp14.336 per dolar AS.

(BACA JUGA:Harga Bitcoin cs Kembali Turun, Imbas Kenaikan Yield Obligasi Amerika)

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.370 per dolar AS sore ini, melemah dari posisi sebelumnya yang Rp14.325 per dolar AS.

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka,Ibrahim Assuaibi, mengatakan rupiah melemah karena tertekan oleh penguatan indeks dolar AS. 

"Penyebabnya adalah kenaikan imbal hasil obligasi AS karena ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih cepat dari perkiraan," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Rabu sore.

(BACA JUGA:Dana PEN Dipakai Buat IKN, DPR: Bu Menteri Jangan Langgar UU!)

Investor kini bersiap menanti hasil keputusan kebijakan moneter The Fed yang akan keluar pada 26 Januari 2022. Bank sentral diperkirakan akan mengambil langkah-langkah yang lebih agresif untuk mengekang tingkat inflasi yang terus tinggi. 

The Fed secara umum diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada tahun 2022.

"Penguatan dolar dapat berlanjut jika investor mulai mengharapkan suku bunga naik tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih jauh," ujar Ibrahim.

(BACA JUGA:Harga Emas Antam 19 Januari 2022 Turun Rp3.000 Per Gram)

Dari dalam negeri, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran sebesar Rp455,62 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2022. Jumlah anggaran ini turun dari tahun 2021 yang mencapai Rp 744,77 triliun dan terealisasi sementara sebanyak Rp658,6 triliun. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: