Harga Bitcoin cs Kembali Turun, Imbas Kenaikan Yield Obligasi Amerika

Harga Bitcoin cs Kembali Turun, Imbas Kenaikan Yield Obligasi Amerika

Bitcoin serta aset kripto lainnya bergerak melemah pada perdagangan Selasa 22 Februari 2022. Konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang menyeret AS serta NATO membuat aset berisiko ditinggalkan investor yang berailih ke aset safe-haven-Photo by David McBee -Pexels

 

JAKARTA, FIN.CO.ID - Bitcoin, etherium dan kripto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya terkoreksi dalam perdagangan hari ini, Rabu, 19 Januari 2022. 

Pelemahan itu disebabkan selera risiko investor masih cenderung rendah, karena masih adanya katalis negatif di pasar keuangan global, di mana mereka masih cenderung mencerna katalis dari potensi pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Masih cenderung lesunya pasar kripto hari ini terjadi setelah yield atau imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) kembali melonjak, di mana yield US Treasury bertenor 10 tahun naik ke kisaran level 1,8 persen. 

(BACA JUGA:Harga Emas Antam 19 Januari 2022 Turun Rp3.000 Per Gram)

Melonjaknya yield US Treasury membuat investor kembali melepas saham-saham teknologi di AS dan turut menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto.

Selain itu, Investor fokus pada pertemuan The Fed minggu depan, yang kemungkinan akan memberi sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun. 

Fed fund berjangka telah sepenuhnya memperhitungkan pengetatan Maret dan empat kenaikan suku bunga pada 2022.

(BACA JUGA:Harga Emas 19 Januari 2022 Melemah, Kebijakan The Fed Jadi Pemicunya)

"Federal Reserve harus menjadi lebih hawkish dengan pernyataan suku bunga mereka pada pertemuan Januari menyusul kemajuan yang dibuat di pasar tenaga kerja pada bulan Desember dan kenaikan inflasi ke level tertinggi hampir 40 tahun,"  kata  David Saragih, Public Relation Manager Litedex Protocol dalam sebuah catatan Rabu sore ini.

"Kami berharap ini memberikan dasar di bawah untuk Kripto, yang telah berada di bawah tekanan selama beberapa minggu terakhir karena pasar mulai menetapkan pandangan yang lebih seimbang untuk normalisasi Fed." Imbuhnya.

Ketika investor bersiap untuk kemungkinan Fed menjadi lebih hawkish dari yang diharapkan, imbal hasil Treasury melonjak, dengan imbal hasil dua tahun - yang melacak ekspektasi suku bunga jangka pendek - melintasi 1 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020. 

(BACA JUGA:Kripto Bitcoin cs Melemah Lagi, Investor Harap-Harap Cemas Kebijakan The Fed)

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:25 WIB, hanya Bitcoin, Solana, dan Terra yang bergerak di zona hijau pada pagi hari ini. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: