Ketika Sawit Mahal Jalan Makin Rusak Parah

Ketika Sawit Mahal Jalan Makin Rusak Parah

Musim pancaroba dengan intensitas hujan tinggi membuat tekstur tanah labil. Dampaknya jalan masyarakat seperti di Kecamatan Pulau Rimau, kian rusak dan berlumpur sangat dalam. Hal ini membuat masyarakat resah, meskipun kini harga sawit merangkak naik. MALYADI - Pulau Rimau SUARA masyarakat Kecamatan Pulau Rimau yang menginginkan perbaikan jalan, bukanlah hal baru yang didengar oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Bahkan Bupati Banyuasin H Askolani SH MH tahun 2019 lalu, telah membuktikan sendiri ekstremnya jalan ketika naik motor trail bersama sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemda Banyuasin. Kala itu, Bupati Banyuasin menunggangi trail Kawasaki KLX, sempat jatuh bangun sebab tergelincir namun semangatnya tak kendor. Pasalnya orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung ini berniat melihat, sekaligus merasakan penderitaan masyarakat Bumi Senasib Sepenanggungan tersebut. Komitmen Bupati Banyuasin memperbaiki jalan masyarakat pun dibuktikan, 29 Juli 2019 H Askolani melaunching pembangunan jalan sepanjang 5 kilometer arah Pulau Rimau dengan anggaran Rp 19,2 Milyar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Tepatnya mulai dari Tebing Keramat sampai depan PT Agro Desa Meranti Kecamatan Suak Tapeh. Terbaru, telah dilakukan penandatanganan kontrak di Aula Dinas PUPR Kabupaten Banyuasin, Kamis (26/12) lalu dipimpin Kadis PUTR Ardi Arpani dan disaksikan oleh Tim TP4D serta Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Khusus peningkatan Jalan Lubuk Lancang Suak Tapeh menuju Pulau Rimau, kebagian anggaran cukup fantastis sebesar Rp 77,08 Milyar. Komitmen Bupati Banyuasin patut mendapatkan acungan dua jempol, namun dibalik itu kerusakan jalan rakyat perlu diperbaiki secara tanggap darurat. Mengingat semua akses jalan menuju Kecamatan Pulau Rimau, kondisinya berlumpur dan membuat aktivitas masyarakat tersendat. Contohnya di dekat PT Agro terlalu dalam, lewat dalam ke Blok C susah dilintasi. Ironisnya jalan dekat kandang ayam, juga mengalami hal serupa. “Saat ini harga sawit mahal, tapi jalannya susah luar biasa,” keluh Supardi, warga Pulau Rimau. Supardi menuturkan beberapa waktu lalu masih ada jalan alternatif, tetapi sekarang semua jalan rusak parah. “Kami mohon perbaikan tanggap darurat, satu saja yang bisa kami lintasi. Ya, jalan poros saja diperbaiki tanggap darurat, sembari menunggu pekerjaan jalan cor dilakukan,” harap dia. Jika tak kunjung diperbaiki secara tanggap darurat, petani di Pulau Rimau akan mengalami kerugian meskipun harga buah sawit merangkak naik. “Warga siap membantu jika diperlukan,” sambung dia. Terpisah, Anggota DPRD Banyuasin H Ali Mahmudi SH MSi membenarkan, masyarakat Pulau Rimau mengeluh kerusakan jalan semakin parah. “Keluhan masyarakat memang seperti itu,” pungkas dia diplomatis. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: