Kekerasan Perempuan Terus Meningkat

Kekerasan Perempuan Terus Meningkat

JAMBI – Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Provinsi Jambi setiap tahunnya selalu meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk saat ini, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 392 kasus. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi, Luthpiah, bahwa dari data Sistem Informasi Online (Simfoni) Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Republik Indonesia. “Rasanya angka kekerasan ini tidak bisa pungkiri, setiap tahunnya selalu meningkat,” kata dia, Rabu (18/12). Lanjutnya, dari 392 kasus tersebut terdapat 307 perempuan, dan ada juga kasus laki-laki yang terdiri dari 93 orang laki-laki yang menjadi korban kekerasan. Kasus ini selalu meningkat, yang mana pada November 2019 lalu hanya mencapai 377 kasus. Kemudian, kasus tersebut kebanyakan terjadi pada seorang perempuan yang kerap kali terjadi kekerasan di dalam keluarga seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mencapai 174 kasus. Selebihnya terjadi di luar lingkup keluarga seperti di dalam sekolah dan tempat umum lainnya. “Saat ini masih terus meningkat tapi tidak signifikan,” tambahnya. Kata Luthpiah, meningkatnya angka kekerasan tersebut bukan berarti lemahnya apa yang kita lakukan. Pasalnya selama ini setiap orang yang mengalami kekerasan tidak tahu untuk mengadu atau melaporkan kejadian tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut, pihaknya telah membukan atau mengumumkan melalui website serta media sosial yang di miliki UPTD untuk melaporkan jika terjadinya kekerasan. “Bila mereka mengalami tindak kekerasan bisa melaporkan itu secara langsung, jadi bukan karena lemahnya institusi atau lembaga pengawasan. Kita mengajak masyarakat jika mengalami kekerasan silahkan melaporkan ke UPTD,” jelasnya. Selain kekerasan terhadap anak dan perempuan, Luthpiah mengatakan juga ada laporan dari pihak laki-laki yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, seperti masalah hak asuh, atau karena istrinya selingkuh. “Tahun ini ada 4 orang yang melapor,” sebutnya. Berharap kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan semakin berkurang di Provinsi Jambi, meski semua terasa sulit paling tidak bisa menekan angka tersebut sehingga tidak ada lagi intimidasi dan lain sebagainya. "Kalau memghapuskan sampai nol rasa saya nggak mungkin. Setidaknya ada upaya bersama dalam menekan hal itu," tandasnya. (slt)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: