Chelsea vs Arsenal: Pelampiasan Arteta

Chelsea vs Arsenal: Pelampiasan Arteta

LONDON - Sakit hari Mikel Arteta masih kentara usai Arsenal dibungkam 1-2 oleh Chelsea pada pekan ke-20 Liga Premier, Minggu (29/12/2019) lalu.The Gunners-julukan Arsenal- sebenarnya unggul dahulu lewat gol Patrick Aubameyang. Sayang, gol ke-13 bomber Timnas Gabon di Liga Inggris itu tak berarti apa-apa oleh comeback yang dicetak Jorginho (83') dan Tammy Abraham (87'). Usai laga, Arteta hanya menepuk bahu para anak asuhnya dan tetap pergi meninggalkan stadion. Pelatih berpaspor Spanyol itu hanya bisa pergi meski sadar bahwa laga itu merupakan kekalahan perdananya sebagai Pelatih Arsenal. "Kami bermain dengan sangat baik. Struktur dan serangan kami pun luar biasa. Kami harus menunggu waktu yang tepat," ujarnya kepada Express, usai laga tersebut. Penantian Arteta untuk melampiaskan dendamnya kepada The Blues-julukan Chelsea akhirnya kesampaian. Untuk kedua kalinya Derby London antara Chelsea versus Arsenal kembali tersaji, dini hari nanti (Live Mola TV Pukul 03.15 WIB). Fans Arsenal tak butuh janji, mereka wajib menang. Ya, tekanan pemain ke-12 itu makin membebani Arteta. Pasalnya, The Gunners masih tersangkut di peringkat ke-11 klasemen sementara Liga Inggris dengan mengoleksi 24 poin dari 19 pertandingan. Di lansir dari London Football, Arteta mengaku optimistis laga revans-nya bakal menjadi tontotan menarik di Stamford Bridge. Secara diplomatis, tiga poin bisa diraih Arsenal dengan meyakinkan para pemainnya saja. "Kami mencoba untuk menempatkan rencana permainan terbaik guna menghindari hal-hal yang akan melawan kami. Seperti sebelumnya, cobalah meyakinkan para pemain untuk melakukannya sebanyak mungkin," katanya. "Ingatlah bahwa ada lawan yang memiliki kekuatan tetapi juga memiliki kelemahan. Dan itu yang harus kami sorot," paparnya. Chelsea memang akan datang dengan kekuatan penuh. Namun, mereka baru saja mengalami momen buruk. The Blues baru kalah 0-1 di markas Newcastle akhir pekan kemarin. Ini yang menjadi sorotan dan peluang Arteta membawa tiga poin. Kepa Arrizabalga dan kolega harus gigit jari usai pemain Newcastle mencetak gol di masa injury time, Minggu (19/1) dini hari. Newcastle berhasil mencuri gol berkat kecerdikan Isac Hayden membaca umpan Allan Saint-Maximin. Ini menjadi yang kedua kalinya Chelsea harus pulang dengan kekalahan kendati telah unggul di babak kedua. Sebelumnya, Brighton and Albion mampu menahan imbang Chelsea dengan skor akhir 1-1 di Stadion America Express Community, Rabu (1/1) lalu. Chelsea sempat unggul lebih dulu lewat Cesar Azpilicueta di babak pertama tapi keunggulan itu mampu dibalas oleh winger Timnas Iran, Jahanbakhsh di babak kedua. Di sisi lain, Arteta mulai menemukan ritme bermainnya. Serangan dari sisi kiri lewat duet wing back dan winger menjadi kunci bagi strategi Arsenal di dua pertiga lapangan. Sementara, rotasi antara Granit Xhaka dan David Luiz memberi benteng pertahanan dari dalam yang kokoh. Sayangnya, Arsenal tak akan diperkuat Aubameyang dalam partai bergengsi tersebut akibat skorsing. Termasuk dua pilar lainnya, Reiss Nelson dan Sead Kolasinac yang masih dibekap cedera. Meskipun demikian, Arteta berharap gelandang kiri Bukayo Saka dan wonderkid Gabriel Martinelli bisa diturunkan usai absen kontra Sheffield United, pekan lalu. Kelincahan Martinelli diprediksi sebagai ancaman besar di daerah pertahanan Chelsea. Dari empat kali penampilannya, pemain 18 tahun itu mampu mengemas dua gol. Sedangkan, Bukayo Saka secara keseluruhan mungkin yang terbaik dari semua pemain Arsenal. Pemain multi posisi bisa bermain sebagai wing back hingga bek kiri lewat umpan terobosannya yang matang. "Dalam banyak aspek cara kami melatih dan hal-hal yang kita coba terapkan? Ya. Tapi jelas ada hal-hal yang ingin saya tingkatkan," kata Arteta. Namun, Lampard bakal meminta pasukannya untuk lebih optimal dalam hal penyelesaian akhir. Kekalahan oleh gol Injury time dari Newcastle memang menyakitkan. Striker Chelsea Tammy Abraham adalah salah satu pemain Chelsea yang frustrasi pada laga tersebut. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa Lampard telah mengalihkan perhatian pasukan untuk menghadapi The Gunners. "Kami harus bermain dengan penuh amarah melawan Arsenal, bukan seperti yang lalu (melawan Newcastle)," ujar Tammy seperti yang dilansir Metro. Chelsea sejatinya sangat mendominasi permainan. Hanya sayang, finishing touch yang tidak optimal pada akhirnya berakibat fatal bagi mereka. Itu tidak boleh terulang saat meladeni Arsenal. (fin/tgr)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: