Bawaslu Buka Posko Pengaduan Di Setiap Desa

Bawaslu Buka Posko Pengaduan Di Setiap Desa

WONOSOBO - Ketua bawaslu RI, Abhan mengemukakan bahwa untuk memastikan semua warga yang berhak memilik masuk dalam DPT ( daftara pemilih tetap), bawaslu akan mengawal dan memastikan PPDB bekerja secara maksimal, dan tidak hanya bekerja diatas meja meski diera pandemi covid. “ Coklit yang dilakukan oleh PPDP masih beberapa hari hingga bulan agustus nanti, namun untuk memastikan semua orang masuk DPT, perlu kita kawal, kita memastikan PPDP harus kerja turun ke lapangan, meski di era pendemi,” ungkapnya seperti dikutip dari Magelang Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup). Menurutnya, dari pantuan dan monitoring proses PPDP di kabupaten wonosobo , sementara ini masih berjalan sesuai ketentuan, namuan jika nanti ada temuan, maka bawaslu akan memberikan saran perbaikan.

BACA JUGA: Bawaslu Catat 712 Dugaan Pelanggaran di Tahapan Pilkada 2020

“ untuk mengakomodir pengaduan itu, kita bukan pos pengaduan dari tingkat desa. Jika ada pelanggaran maka akan kami tindaklanjuti dan dan dilayani dari posko di tingkat desa,” tandasnya Berkaitan dengan kesiapan bawaslu dalam pengawasan di era pandemi, mantan ketua bawaslu jateng itu menegaskan bahwa secara kelambagaan sudaha siap, protokol kesehatan akan dilakukan secara ketat di semua jajaran. “ secara kelembagaan sudah siap, memang harus dilakukan secara ketat, kita jaga betul, jangan sampai muncul klaster baru, kuncinya pada kepatuhan, maka masyarakat juga kami minta ikut displin, dalam menjalankan protokol kesehatan,” katanya Sementara itu, Ketua Bawaslu Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid mengemukakan bahawa, pada proses coklit, seluruh pengawasan dilakukan sampai tingkat desa, memastikan data pemutakhiran pemilih, karena itu menentukan jumlah sah pemilih dan menjadi dasar untuk KPU. “ coklit ini pintu masuknya, untuk memastikan DPT, jadi pengawasan ini penting, apalgi ada orang berpeluang migrasi, maka harus dimutakhirkan, dalam pengawasan coklit ini kami gerakkan 265 pengawasan desa, melalui pengawasan melekat, semua diawasi termasuk standar protokol kesehatan,” bebernya Selain itu, bawaslu juga membuka 265 posko aduan. Sehingga jika nanti ada warga yang hendak mengadu, bisa melaporkan secara langsung ke posko terdekat di desa atau keluarahan. “ untuk di tahap awal pengawasan muntarlih dilakukan secara langsung dan melekat, kemudian disusul dengan pengawasan secara sampling, bawaslu sudah siapkan ada skema untuk itu,” katanya. Pria yang karib dipanggil ale, itu juga akan mendorong KPU wonosobo agar melakukan koodinasi secepatnya dengan disdukcapil terkait data terbaru, sebab yang digunakan saat ini masing menggunakan data sebelum ada penundaan pelaksanaan pemilu. “ Pemilih pemula berpotensi bertambah karena ada perubahan waktu pencoblosan, ini secepatnya harus dikoordinasikan dengan didukcapil wonosobo,” pungkasnya. (gus)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: