Pendidikan Terlalu Lama Dikorbankan

Pendidikan Terlalu Lama Dikorbankan

TASIK – Pasien positif Covid-19 kembali muncul dan bertambah di Kota Tasikmalaya dalam dua hari terakhir. Gugus Tugas diminta lebih serius tangani wabah corona tersebut. Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam menyesalkan adanya pasien baru tersebut. Karena sebelumnya masyarakat tentu merasa tenang dengan kondisi yang nol pasien. “Kemarin sudah lebih tenang, ternyata muncul lagi,” ungkapnya kepada Radar Tasikmalaya (Fajar Indonesia Network Grup), kemarin. Berdasarkan data Gugus Tugas, saat ini jumlah pasien Covid-19 yang aktif ada tiga orang. Ketiganya dilakukan isolasi di RSUD dr Soekardjo. Hal ini pun memunculkan pertanyaan besar terkait kinerja Gugus Tugas. Sebab seharusnya kondisi harus mengalami perbaikan, bukan hanya mempertahankan keadaan. “Kalau pasiennya dari luar daerah, berarti pengawasan orang yang keluar masuk Kota Tasikmalaya perlu diperketat lagi,” tuturnya. Dia pun menyinggung kondisi di lapangan yang masih banyak pelanggaran, seperti halnya kerumunan di pasar-pasar dadakan. Namun seolah tidak ada upaya pemerintah untuk menertibkannya. “Bukan berarti harus dibubarkan, tapi harus dibikin supaya tertib,” katanya. Pemerintah berupaya menggerakkan ekonomi masyarakat sangat dipahaminya. Namun sektor lainnya pun juga harus diperhatikan. “Kalau kondisinya terus begini, kapan sekolah bisa dibuka,” ujarnya. Menurutnya, dunia pendidikan sudah terlalu lama dikorbankan karena. Karena siapa pun mengakui pembelajaran daring tidak efektif dalam mendidik siswa. “Masa kita harus mengorbankan kualitas para pelajar sebagai generasi penerus bangsa,” terangnya. Selain itu, masyarakat juga akan jengah jika sudah terlalu lama. Lambat lahun protokol kesehatan pun akan diabaikan. “Karena lama-lama masyarakat juga cape dengan kondisi seperti ini,” tuturnya. (rga)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: