Airlangga Bantah Anies Baswedan Lalu Apresiasi Gubernur Jatim, Jabar dan Jateng

Airlangga Bantah Anies Baswedan Lalu Apresiasi Gubernur Jatim, Jabar dan Jateng

JAKARTA- Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebutkan bahwa saat ini kapasitas Rumah Sakit Covid-19 telah terbatas. Airlangga mengatakan, kapasitas layanan kesehatan hingga saat ini masih bisa melayani pasien Covid-19. Termasuk di DKI Jakarta. "Dan pemerintah menegaskan bahwa tidak ada kapasitas kesehatan yang terbatas. Pemerintah sudah mempunyai dana yang cukup dan pemerintah akan terus menambah kapasitas bed sesuai dengan kebutuhan dan meyakinkan seluruh daerah, termasuk DKI Jakarta, kapasitas pelayanan kesehatan akan terus dimaksimalkan oleh pemerintah," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Kamis (10/9). Airlangga juga mengatakan tidak ada penutupan perkantoran di DKI Jakarta jika akan berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dia menegaskan, sejumlah perkantoran akan tetap dibuka sekitar 50 persen. Pada kesempatan itu, Airlangga juga memuji kinerja sejumlah daerah yang menerapkan PSB Mikro. Dia menilai PSB Mikro lebih efektif. "Tadi dilaporkan di Gubernur Jawa Barat bahwa dengan adanya kebijakan yang diambil di Jawa Barat pembatasan secara mikro yang kepada daerah-daerah, kecamatan, RT/RW dan yang lain maka tentu kita mengapresiasi di daerah Jabar, Jateng, Jatim di mana sektor produktif termasuk PMI manufaktur sudah masuk ke level di atas 50,8 dan kita mengharapkan bahwa seluruh kegiatan-kegiatan ini bisa untuk menekan penyebaran COVID," ujar dia. Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi situasi Covid-19 yang semakin tidak terkendali. Anies menyebutkan bahwa kapasitas Rumah Sakit di Jakarta mulai terbatas karena adanya penambahan kasus setiap harinya. Anies mengatakan tingkat positif dibandingkan spesimen yang dites atau positivity rate mencapai 13,2 persen. Artinya jumlah pasien yang harus dirawat di ruang isolasi atau intensive care unit (ICU) juga bertambah. "Mengapa ini mengkhawatirkan karena kapasitas rumah sakit ada batasnya," ujar Anies di Tebet, Jakarta Pusat, Rabu (9/9). Jika pasien terus bertambah, maka kapasitas Rumah Sakit akan semakin penuh. Karena itu jika hal ini terjadi, maka menurutnya diperlukan penanganan khusus agar tidak semakin mengkhawatirkan. "Bila jumlah yang membutuhkan perawatan makin hari makin banyak di atas kemampuan kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga medis maka kita akan menghadapi masalah besar," jelasnya. (dal/fin).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: