Tarif Tol Bakal Naik Dua Kali Lipat

Tarif Tol Bakal Naik Dua Kali Lipat

MAKASSAR — Operasional jalan layang seksi tiga Jalan AP Pettarani akan berimplikasi pada kenaikan tarif tol di Makassar. Ada empat gerbang yang akan mengalami kenaikan terhitung mulai Februari 2021 mendatang. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) telah mengusulkan rancangan kenaikan tarif tol yang baru. Itu setelah uji coba hingga Januari 2021 mendatang ke Kementerian PUPR. Kenaikannya cukup tinggi, melebihi 50 persen atau dua kali lipat dibanding tarif awal. Direktur Operasional PT BMN, Ismail Malliungan mengatakan, usulan kenaikan tersebut rencananya akan dilakukan di empat gerbang dari total sembilan gerbang tol. Gerbang tersebut yakni Cambaya, Kaluku Bodoa, Parangloe, dan Tallo Timur. Menurut Ismail, empat gerbang ini dikelola oleh PT BMN. Sementara lima gerbang lain yang dikelola oleh PT JTSE tak mengalami kenaikan. Dia pun mencontohkan salah satu tarif khusus yang naik. Salah satunya untuk kendaraan golongan I. "Untuk golongan satu sekarang tarifnya Rp4.000 per kendaraan. Rencananya akan ada kenaikan sekitar Rp9.500 per kendaraan. Kami memang tak memasang gerbang baru, makanya penyesuaian dilakukan di gerbang yang sudah ada," bebernya pada media breafing tentang progres tol layang seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Jumat, 18 September.

BACA JUGA: Demokrat Usul Jokowi Pecat Menkes, Ganti Sama Ahli Epidemiologi

Keberadaan tol layang ini menurutnya juga akan mempersingkat waktu tempuh dari Jalan AP Pettarani ke bandara dan pelabuhan. Ismail memproyeksikan waktu tempuh dari tol layang ke Bandara Sultan Hasanuddin hanya maksimal 30 menit, sementara untuk ke area pelabuhan hanya 10 menit saja. Keberadaan tol layang diharapkan bisa berimplikasi pada pemulihan traffic kendaraan. Jika sebelumnya sekitar 60.000- 65.000 transaksi kendaraan, bisa meningkat sekitar 1.000 sampai 2.000 transaksi. Dia menambahkan tarif tol memang menjadi hal yang penting untuk menopang operasional. Selain untuk pengembalian investasi yang nilainya Rp2,24 triliun, pihaknya juga memanfaatkan tarif tersebut untuk kredit perbankan seperti BCA dan Bank Sulselbar yang menjadi menopang pembangunan tol layang. "Selama empat bulan, kita tetap membuka akses tol layang tanpa ada tambahan tarif. Mulai dari awal Oktober sampai Januari 2021. Mudah-mudahan peresmiannya juga bisa dilakukan Oktober mendatang," harapnya. Manajement PT Margautama Nusantara Joko Santoso menambahkan, sejauh ini pihaknya masih ingin mengoperasikan sendiri tol layang tersebut. "Belum berpikir untuk memberikan operasional atau membuka tambahan investasi kepada perusahaan dalam dan luar negeri," sebutnya. (ful/iad)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: