Klaster Demo Segera Muncul

Klaster Demo Segera Muncul

JAKARTA - Penyebaran dan penularan COVID-19 melalui aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa penolakan UU Cipta Kerja di sejumlah wilayah diprediksi bakal bermunculan. Terbukti sudah ada beberapa peserta demo yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan aksi massa menolak Undang-Undang Cipta Kerja mengatakan puluhan peserta demo dinyatakan reaktif COVID-19, bahkan beberpa diantaranya terkonfirmasi positif. "Jangan sampai jadi klaster baru, klaster demo," kata Yusri, Kamis (8/10). Disebutkannya, berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat terhadap pengunjuk rasa tercatat 27 orang berstatus reaktif dan dua positif COVID-19 berdasarkan hasil tes antigen.

BACA JUGA: Makan Bareng Rizky Febian, Nathalie Holscher: Ini yang Aku Pengen

Sementara itu, tiga orang pendemo dinyatakan positif COVID-19 dari hasil swab antigen di Polres Metro Jakarta Barat. "Para pendemo yang positif COVID-19 maupun reaktif kini telah menjalani isolasi di tempat penampungan kawasan Pademangan, Jakarta Utara," ungkapnya. Ditambahkan Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Audie Latuheru, tiga pendemo yang positif COVID-19 adalah masa dari 93 pendemo yang terjaring di lampu merah Tomang. "Kita amankan di sekitar Tomang. Ternyata setelah diperiksa oleh petugas, dari 96 yang diamankan petugas mendapati kembali tiga peserta ikut demo positif COVID-19," ujarnya.

BACA JUGA: Pemda dan Aparat Kecamatan Diminta Proaktif Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilih

Dijelaskan Audie, para perserta aksi tersebut mengaku berasal dari Serang, Banten, dan rencananya akan melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR. Mereka mendapatkan informasi dari media sosial mau ada aksi di DPR, makanya mereka datang. "Kita sangat khawatir akan penyebaran Virus Corona, dengan adanya tiga orang terindikasi positif COVID-19, tidak menutup kemungkinan yang lainnya akan tertular mereka akan kembali ke rumahnya masing-masing dengan membawa virus itu," katanya. Dilanjutkan Yusri, Polri tidak mengizinkan aksi demo saat ini. Alasannya, kondisi Jakarta tengah menerapkan PSBB ketat.

BACA JUGA: Dukung Pengembangan Koperasi Berbasis Digital, KemenkopUKM Siap Launching IDXCOOP

"Karena di masa pandemi COVID-19, kita ketahui ini Jakarta saat ini sudah tinggi penyebaran COVID-19 ini, dan juga zona merah, hampir setiap hari seribu. Makanya ini yang kita kedepankan adalah edukasi, preemtif kepada serikat buruh, pekerja, dan mahasiswa. Ayo kita sama-sama PSBB perketat di Jakarta ini memang harus kita taati protokol kesehatan," katanya. Di Tangerang, Banten juga ditemukan 13 buruh peserta demo reaktif usai menjalani rapid test COVID-19. Tes tersebut dilakukan saat buruh melakukan aksi demo pada Selasa (6/10) dan hari ini. Tes dilakukan ke buruh PT KMK di Cikupa. "90 kita rapid test, dari 90 sampel kita mendapatkan hasilnya 13 orang reaktif," kata Kapolres Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi. Sementara Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito mengingatkan aksi dengan mengerahkan jumlah massa yang banyak sangat berpotensi menjadi klaster baru COVID-19.

BACA JUGA: Jokowi ‘Kabur’ ke Kalteng saat Aksi Buruh, Gus Ulil Beri Sindiran Soal Adab

"Terakhir kami ingin mengingatkan saat ini terdampak kelompok masyarakat yang berinisiatif menyampaikan aspirasinya secara terbuka kepada pemerintah. Dengan jumlah massa yang cukup banyak, maka penyampaian aspirasi ini memiliki potensi yang besar untuk tumbuh menjadi sebuah klaster COVID-19," tegasnya. Dia mengatakan kerja sama dari masyarakat amat penting dalam menekan penyebaran COVID-19. Masyarakat diingatkan bahwa Indonesia belum terbebas dari pandemi. "Peran serta masyarakat juga merupakan hal yang penting dalam membantu penanganan COVID-19. Mari kita ingat bahwa kita masih di dalam kondisi pandemi, ada kedaruratan kesehatan masyarakat," katanya. "Untuk itu kami ingatkan sekali lagi kepada seluruh masyarakat untuk bisa benar-benar saling bahu-membahu untuk menurunkan angka kasus COVID-19," tambahnya.

BACA JUGA: Usai Beri Kode, Putri Delina Kini Tak Setuju Sule Pacaran Dengan Nathalie Holscher

Sedangkan Ketua Subbidang Mitigasi Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Irwan Amrun, menyarankan aspirasi bisa dikelola secara kreatif tanpa menimbulkan kerumunan, misalnya melalui petisi daring. “Esensi demo kan menyampaikan aspirasi. Pertanyaannya apakah pesan itu bisa kita salurkan lewat jalur lain? Jangan sampai menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru,” katanya. Ia menjelaskan vaksin terbaik untuk mencegah penularan COVID-19 saat ini adalah melalui perubahan perilaku dengan melaksanakan 3M. Protokol 3M itu terdiri atas memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun.(gw/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: