Gotong Royong Strategi Atasi Pandemi

Gotong Royong Strategi Atasi Pandemi

JAKARTA - Penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan secara gotong royong. Langkah ini membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, media, swasta, akademisi dan masyarakat. Pemerintah sejauh ini sudah mewujudkan kolaborasi tersebut dalam merespons pandemi Covid-19. "Terdapat 9 aksi strategis yang terus dilakukan pemerintah selama pandemi Covid-19 berlangsung," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di media center Satgas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (11/11). Pertama, koordinasi, perencanaan dan pemantauan. Kedua, komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat. Ketiga, surveilans tim gerak cepat dan investigasi kasus Covid-19. Keempat, pengaturan mobilitas pintu masuk transportasi internasional dan Pembahasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

BACA JUGA: Mahfud MD: Gatot Nurmantyo Terima Penghargaan, Tapi Tidak Bisa Hadir ke Istana

Kelima, pengembangan laboratorium nasional. Keenam, pencegahan dan pengendalian infeksi. Ketujuh, menyusun dan melaksanakan tata laksana kasus Covid-19. Kedelapan, memberikan dukungan operasional dan logistik ke seluruh daerah. Kesembilan, mempertahankan sistem pelayanan kesehatan yang esensial. Dalam pelaksanaan upaya aksi strategis tersebut, partisipasi kementerian/lembaga terus diikutsertakan. Sebelum terjadinya pandemi Covid-19, Indonesia sudah mempersiapkan kerangka koordinasi dalam mitigasi penyakit infeksi baru atau emerging infectious disease. "Covid-19 termasuk dalam kategori tersebut," imbuhnya. Hal ini telah tertuang dalam Inpres (Instruksi Presiden) No. 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, Merespon Wabah Penyakit Pandemi Global dan Kedaruratan Nuklir, Biologi dan Kimia. "Dimana disebutkan pembagian tugas sesuai keahlian dan kapasitas masing-masing," lanjutnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Kediri Gencarkan Edukasi Ekspor untuk Gairahkan Industri Mikro

Untuk evaluasi berkelanjutan setiap negara sangat dinamis dan krusial. Hal ini dilakukan untuk menguatkan kesiapsiagaan dan kemampuan merespon dalam berbagai situasi dan kondisi. "Pengalaman adalah guru yang terbaik. Selama 8 bulan ini pemerintah berusaha melakukan refleksi untuk mengidentifikasi efektifitas setiap upaya terhadap perubahan yang diharapkan. Termasuk melakukan prosedur peninjauan dengan standar dunia yang ditetapkan WHO (World Health Organization) yaitu intra action review," paparnya. Peninjauan ini melibatkan total 168 peserta fasilitator, reporter dan notulen yang berasal dari stakeholder multisektor. Termasuk Kementerian Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19 nasional dan daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian/lembaga terkait lainnya, TNI/Polri, serta perwakilan dinas kesehatan daerah, rumah sakit, puskesmas, Palang Merah Indonesia (PMI) dan mitra internasional lainnya. "Ini merupakan bukti keseriusan pemerintah Indonesia untuk terus memperbaiki penanganan Covid-19. Selain itu, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) juga harus terus dilakukan. Ini adalah jurus ampuh untuk mencegah penyebaran," tandasnya.(rh/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: