Cilacap Langka Cabai, Sempat Tembus Rp 110 Ribu

Cilacap Langka Cabai, Sempat Tembus Rp 110 Ribu

CILACAP - Harga cabai rawit di Kabupaten Cilacap sempat mencapai Rp 110 ribu per kilo gram. Ini terjadi pada hari Jumat (1/1) dan (2/1) sore. "Itupun barangnya tidak ada," kata Marhamah, pedagang di Pasar Limbangan Kecamatan Cilacap Utara, Sabtu (2/1). Harga cabai sudah mulai menurun pada Minggu (3/1) kemarin. Pedagang di Pasar Sidodadi atau Sangkal Putung Kelurahan Sidangera Kecamatan Cilacap Tengah menyampaikan, kelangkaan cabai hanya terjadi dua hari, Jumat dan Sabtu, pada hari Minggu kemarin, pihaknya mulai kembali dikirim cabai.

BACA JUGA: Komnas HAM Targetkan Laporan Penyelidikan Kasus 6 Laskar FPI Disampaikan Dua Pekan Lagi

"Sabtu sore kami mulai dikirim cabai lagi, harganya pun masih tinggi, kita jual Rp 70 ribu per kg," katanya kemarin seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup). Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Cilacap Umar Said melalui Kasi Stabilitas Harga Warsun menyampaikan, kelangkaan cabai disebabkan oleh suplai cabai ke pasar yang berkurang memasuki tahun 2021 ini. "Mungkin karena pengaruh cuaca hujan, dan liburan. Tetapi hari ini (kemarin, red) sudah mulai menurun lagi," katanya, kemarin.

BACA JUGA: Larangan Akses-Unggah Konten FPI Dinilai Perlu Diatur Melalui UU, Bukan Maklumat Kapolri

Faktor hujan dan liburan tahun baru menurut dia menjelaskan, cukup berpengaruh terhadap produksi cabai. Suplai cabai ke Cilacap sendiri dia menambahkan, cukup tergantung pada kiriman dari luar daerah, seperti Kretek, Wonosobo, hingga Banjarpatroman. "Sebagian besar kebutuhan cabai Cilacap masih ditopang luar daerah," imbuhnya. Komoditas cabai diakui merupakan komoditas yang cukup flutuatif. Kelangkaan cabai saat ini menurut dia bukan hanya disebabkan oleh momen libur natal dan tahun baru, atau iklim yang tidak menentu. "Bukan hanya karena tahun baru atau hujan, terkadangpun suplainya juga berkurang. Dari sekian komoditas yang ada, cabai adalah komoditas yang paling fluktuatif, karena setahun bisa sepuluh kali fluktuatif yang namanya cabai ini," terangnya.

BACA JUGA: Duka Cita Mendalam atas Berpulangnya Subiakto Tjakrawerdaja

Tidak seperti komoditas lain, yang sering mengalami kenaikan di momen tahun baru dan lebaran. Cabai menurut dia tidak mengenal momen tersebut. Ketika produksi menurun dan berkurang, harganya pasti naik. "Itu cabai fluktuatif, kalau produk lain biasanya momen-momen tertentu ada kenaikan," ujarnya. Pada momen natal dan tahun baru 2021 sendiri, selain kenaikan harga cabai, harga daging ayam juga sempat naik menjelang tahun baru. Dari sebelumnya satu kilo gram Rp 34.000, naik Rp 2.000 atau menjadi Rp 36.000. "Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) daging ayam itu Rp 35.000, kita pantau sempat Rp 36.000 di pasar. Tetapi hari ini kita pantau sudah kembali lagi ke Rp 34.000-Rp 35.000," pungkasnya. (nas)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: