Denny JA Pelopor Seni Rupa Artificial Intelligence Indonesia

Denny JA Pelopor Seni Rupa Artificial  Intelligence Indonesia

Denny JA Pelopor Seni Rupa Artificial Intelligence Indonesia--

Ada lukisan dimana pernceramah agama sudah pula dilakukan oleh AI. Penulis, pelukis, analisa kesehatan, juga semakin banyak banyak menggunakan AI.

Akankah AI berperan seperti Malin Kundang? AI dibesarkan oleh manusia. Tapi akankah AI seperti malin kundang, ia berkhianat pada ibu yang melahirkannya (manusia). Denny menuliskan  ini dalam pengantar bukunya.

Buku Ketiga:  Melukis Karya 20 Pelukis Dunia, Agustus 2023. Buku ini terdiri dari 60 lukisan Denny JA. Aneka lukisan maestro dunia diukis ulang tapi dengan interpretasi baru.

Mulai dari Van Gogh, Leonardo Da Vinci, Picaso, Monet, Rembrant, Fernando Botero, hingga pelukis Indonesia Affandi dan Dede Eri Supria.

BACA JUGA:Denny JA: Sebagian Peran Ulama, Pendeta dan Biksu akan Tergantikan oleh Artificial Intelligence

Untuk lukisan terkenal Monalisa, misalnya, karya legenda Leonardo da Vinci. Denny JA melukis ulang Monalisa, tapi latar belakangnya adalah Jakarta tempo dulu.

Atau lukisan terkenal Michael Angelo: The Creation of Adam. Oleh Denny, tangan manusia itu diganti dengan tangan robot, sesuai dengan trend zaman ini.

Denny juga mengulas 20 pelukis dunia itu soal karya, filosofi dan sisi penting karya mereka.

Buku Keempat: Derita Palestina dan Telinga Yang Lebih Besar, Januari 2024.  Buku ini  berisi 62 lukisan Denny JA soal derita anak- anak di Gaza. Namun buku ini juga merekam tokoh dunia dengan telinga yang lebih besar.

Tulis Denny, pemimpin dan pemikir perlu memiliki telinga lebih besar, agar lebih mendengar suara rakyatnya.

Denny JA sedang menuntaskan buku kelima yang berisi puluhan lukisannya soal pemilu presiden Indonesia 2024, dan dokumentasi wabah covid-19, yang selama tiga tahun mencengkram Indonesia dan dunia.

Sebuah hotel berlantai enam di daerah mahakam, kebayoran baru Jakarta (Mahakam Residence), sedang berproses menggunakan seluruh lantai luarnya, enam tingkat, untuk menjadi galeri bagi sekitar 166 lukisan terpilih Denny JA.

Setiap lantai berisi tema yang berbeda. Ada lantai dengan tema pemilu presiden 2024 dan Wabah Covid-19. Ada lantai soal derita anak- anak Gaza. Juga lantai dengan topik meditasi dan power of silence.

Denny JA bercerita ia menggunakan lima aplikasi Artificial Intelligence. Namun AI itu hanya membantu hal teknis. “filosofi lukisan, komposisi, dan kuasan terakhir untuk menumbuhkan emosi, tetap saya lakukan sendiri,” Denny menjelaskan.

Namun kuas dan cat yang Denny gunakan bukan kuas dan cat biasa, tapi kuas dan cat elektronik.  Ujar Denny, ia tetap menghargai para pelukis konvensional yang menggunakan tangan, kuas dan cat biasa.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: