Kesehatan

5 Cara Bersabar dan Menahan Diri dari Emosi, Rahasia Hidup Tenang dan Bahagia

FIN.CO.ID - Kesabaran adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih tenang dan bahagia. 

Ketika kamu sabar, kamu dapat menghadapi situasi sulit dengan lebih mudah dan membuat keputusan yang lebih baik.

Namun ketika orang lebih condong untuk emosional, ini justru akan merugikan mereka. 

Ketika orang lebih memikirkan emosinya daripada bersabar, beberapa efek negatif bisa muncul:

1. Kesulitan Menghadapi Tantangan: Terlalu fokus pada emosi dapat membuat seseorang mudah frustrasi dan menyerah ketika menghadapi rintangan.

2. Emosi yang Tidak Stabil: Memikirkan emosi secara berlebihan dapat memperkuat perasaan negatif seperti marah, sedih, dan cemas, sehingga mudah tersulut dan sulit mengendalikan diri.

3. Menurunnya Kualitas Hubungan: Terlalu fokus pada perasaan sendiri dapat membuat seseorang menjadi egois dan kurang empati terhadap orang lain, sehingga memicu konflik dan merusak hubungan.

4. Penurunan Produktivitas: Terjebak dalam emosi negatif dapat mengganggu fokus dan konsentrasi, sehingga sulit menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan.

5. Gangguan Kesehatan Mental: Memikirkan emosi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya.

6. Kesulitan Mengambil Keputusan: Terlalu fokus pada perasaan dapat membuat seseorang ragu-ragu dan sulit mengambil keputusan yang rasional.

7. Menyesali Perkataan dan Perbuatan: Ketika dikuasai emosi, seseorang mungkin berkata atau melakukan hal-hal yang kemudian disesali.

8. Kehilangan Kesempatan: Terlalu fokus pada perasaan negatif dapat membuat seseorang melewatkan kesempatan yang ada di depan mata.

Cara Bersabar

Nah, agar emosi tidak menguasaimu, tips di bawah ini yang kamu butuhkan:

1. Kenali Pemicunya

Setiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda yang dapat membuat mereka kehilangan kesabaran. 

Kenali apa yang biasanya membuatmu marah atau frustrasi, sehingga kamu dapat menghindarinya atau mengatasinya dengan lebih baik.

2. Tarik Nafas Dalam-dalam

Ketika kamu merasa marah atau frustrasi, tarik nafas dalam-dalam dan fokuskan pada pernapasanmu. 

Hal ini membantu menenangkan pikiran dan membantumu berpikir lebih jernih.

3. Berhitung Sampai Sepuluh

Sebelum kamu mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin kamu sesali, berhitunglah sampai sepuluh. 

Hal ini memberi waktu bagi otakmu untuk memproses situasi dan membantu kamu merespon dengan lebih tenang.

4. Berpikir Positif

Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. 

Berpikirlah positif dan fokuslah pada solusi daripada masalah.

5. Berlatih Bersabar

Kesabaran adalah sebuah keterampilan yang dapat dipelajari dan dilatih. 

Semakin sering kamu berlatih, semakin mudah bagimu untuk menjadi lebih sabar dalam situasi apa pun.

Efek Kehilangan Kesabaran

Kehilangan kesabaran dapat membawa dampak negatif, seperti:

Emosi yang tidak stabil: Menjadi mudah marah, kesal, dan cemas.

Menurunnya kualitas hubungan: Bertengkar dengan pasangan, keluarga, atau teman.

Penurunan produktivitas: Sulit fokus dan menyelesaikan pekerjaan.

Masalah kesehatan: Gangguan tidur, sakit kepala, dan tekanan darah tinggi.

Kesimpulan

Kesabaran adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih tenang dan bahagia. 

Dengan mengikuti tips di atas, kamu dapat belajar untuk menjadi lebih sabar dan mengendalikan emosimu dengan lebih baik. 

Ingatlah bahwa kesabaran adalah sebuah keterampilan yang dapat dipelajari dan dilatih. 

Semakin sering kamu berlatih, semakin mudah bagimu untuk menjadi lebih sabar dalam situasi apa pun.

Emosi Tidak Stabil

Anda punya masalah dengan emosi yang tidak stabil, dan kondisi ini membuat Anda jadi orang yang mudah marah. 

Menurut ahli, emosi seseorang sangat tergantung pada situasi dan kondisi di sekitarnya. 

“Stressor tinggi, lingkungan tidak mendukung, kontrol diri yang kurang (dapat menyebabkan orang mudah marah),” kata dr. Muhammad Ainul Rohman seperti dikutip FIN dari Alodokter. 

“Masalah yang belum terselesaikan, faktor hormonal seperti pada kondisi pre menstruasi dan lainnya (juga dapat menyebabkan orang jadi mudah marah),” tambahnya. 

Ketika dibiarkan, lanjut dr. Ainul Rohman, emosi yang tidak stabil dapat mengarah ke masalah kesehatan tertentu.

Dalah satunya menurut dia adalah borderline disorder atau kepribadian ambang. Mereka yang memiliki kepribadian ambang cenderung mudah marah dan labil.

Selain itu, bipolar disorder juga dikaitkan dengan emosi yang tidak stabil. Mereka yang bipolar disebut terkadang merasa sangat bahagia, namun di waktu lain merasa sangat sedih.

“(Selain itu masalah) kontrol diri, gangguan kecemasan, sering begadang (adalah efek lain dari emosi yang tidak stabil),” ungkapnya. 

Ia menyarankan orang dengan emosi yang tidak stabil, untuk memeriksakan kondisi mereka ke dokter spesialis, untuk menerima penanganan yang tepat. 

“Jika gejala atau keluhan yang Anda rasakan membuat diri Anda terganggu, dan dapat membahayakan baik diri sendiri maupun orang lain, maka Anda dapat konsultasikan keluhan Anda dengan dokter sepsialis jiwa ya,” ujarnya menyarankan. 

Admin
Penulis