Pengamat Kritik Arogansi Luhut: Semoga Pernyataan Itu Bercanda

Pengamat Kritik Arogansi Luhut: Semoga Pernyataan Itu Bercanda

Menko Luhut Binsar [email protected]

fin.co.id - Dalam pernyataan kontroversial baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyiratkan bahwa mengkritik pemerintah sama dengan mengkritik Indonesia itu sendiri. 

Luhut juga menambahkan bahwa mereka yang tidak setuju sebaiknya mempertimbangkan untuk meninggalkan negara.

Menyikapi pernyataan tersebut, Profesor Lili Romli, seorang analis politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan kekhawatiran atas seriusnya pernyataan tersebut.

"Semoga saja pernyataan itu tidak serius dan bercanda. Jika serius, saya kira pernyataan itu salah dan menyesatkan," katanya saat dikonfirmasi, Minggu 17 Maret 2024.

BACA JUGA:Menpora Dito Ariotedjo dan Luhut Optimis Zohri Bisa Lolos Olimpiade Paris 2024

Romli menekankan prinsip mendasar bahwa negara ada karena rakyatnya. 

Dia menegaskan bahwa dalam negara republik dan demokrasi seperti Indonesia, pemerintah mewakili rakyat dan bertanggung jawab kepada mereka. 

"Negara ini ada karena ada rakyat atau warga negara, jadi rakyatlah yang membentuk negara. Begitu juga dengan pemerintah," tegas Romli.

"Oleh karena Indonesia negara republik dan demokrasi, bukan kerajaan, maka keberadaan pemerintah merupakan wakil dari rakyat," sambungnya.

Dia juga mengkritik pernyataan Luhut, mengutuknya sebagai tampilan arogansi yang melukai hati rakyat. 

Pernyataan Luhut menunjukkan kesombongan sebagai pejabat publik.

"Jadi, tidak boleh pak Luhut mengatakan seperti itu. Pernyataan itu menunjukkan arogansi sebagai pejabat yang menyakitkan hati rakyat. Padahal dia jadi pejabat yang digaji dan mendapat fasilitas dari uang dan keringat rakyat," tandasnya. (Fajar Ilman)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: