Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Paling Sulit Dibuktikan Karena Dianggap Tak Terlihat Langsung

Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Paling Sulit Dibuktikan Karena Dianggap Tak Terlihat Langsung

Ilustrasi - Kekerasan Seksual pada wanita. FOTO: pexels-rodnae-productions--

FIN.CO.ID - kekerasan seksual, baik yang terjadi secara daring maupun luring merupakan kasus yang paling sulit dibuktikan. Alasannya, karena dianggap tidak terlihat secara langsung dampaknya.

“Kekerasan seksual itu efeknya paling besar, tapi paling sulit dibuktikan. Bagi korban seperti mengukir di atas batu, sementara bagi pelaku seperti mengukir di atas air,” ujar Komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah di Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2024.

Bagi korban, kekerasan seksual memberi dampak negatif dengan derajat keparahan yang berbeda-beda. 

Bahkan tidak jarang dampak negatif tersebut menjadi permanen meski telah melewati proses pemulihan.

Dampak negatif tersebut, meliputi perasaan tidak aman, takut, malu, bersalah, pemberian label negatif, kesulitan membangun hubungan sosial, merasa terisolasi, tidak percaya diri, marah hingga depresi akut.

BACA JUGA:

Lebih parah lagi, laporan kasus kekerasan seksual yang tidak diproses secara tuntas pada gilirannya bahkan memberi dampak negatif yang dapat mengancam nyawa korban.

Dia mengingatkan adanya piramida budaya perkosaan yang kerap kali dimulai dari pewajaran kasus kekerasan seksual oleh lingkungan.

Karena dianggap candaan hingga akhirnya berujung pada pemerkosaan dan pembunuhan korban karena pelaku tidak diproses hukum sedari awal.

“Jangan lupa, pemerkosaan bahkan sampai pembunuhan itu sering bermula dari candaan seksis yang diwajarkan lingkungan padahal itu sudah termasuk kekerasan seksual bagi korban karena sudah membuat tidak nyaman dan aman. Tetapi terus dilakukan pelaku karena tidak mendapat efek jera,” urainya.

Dia menegaskan agar aparat penegak hukum senantiasa mengedepankan keberpihakan sekaligus pemenuhan hak-hak korban dalam memproses laporan kasus kekerasan seksual, bahkan yang sekalipun dianggap remeh oleh masyarakat.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: