Jaga Tradisi, Setiap Ramadan Masjid di Aceh Bagikan Kanji Rumbi Jelang Buka Puasa

Jaga Tradisi, Setiap Ramadan Masjid di Aceh Bagikan Kanji Rumbi Jelang Buka Puasa

Petugas tengah membuat kanji rumbi bubur khas Aceh untuk menu buka puasa.-FIN/Antara-

FIN.CO.ID - Hari ini merupakan puasa kelima di bulan Ramadan 1445 Hijriah. Setiap bulan Ramadan, Masjid Al-Furqan di Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, memiliki tradisi unik yakni membagikan kanji rumbi atau bubur khas Aceh yang kaya rempah sebagai menu berbuka puasa secara gratis.

"Setiap masuk bulan puasa sudah ciri khas di sini memasak kanji rumbi karena memang sudah tradisi turun-menurun,” kata Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Furqan Muhammad Al Kausar di Banda Aceh, Jumat 15 Maret 2024.

BACA JUGA:

Dia mengatakan, tradisi ini sudah ada sejak 28 tahun silam. Setiap hari dalam bulan suci Ramadan, kata dia, pengurus Masjid Al-Furqan memasak dua belanga besar bubur kanji yang isinya cukup untuk dibagikan kepada 200 orang.

Kausar menuturkan, pembagian kanji rumbi di masjid itu pertama sekali dicetuskan oleh ulama asal negara India, Ustadz Said Yusuf Assegaf pada tahun 1996. Ia memperkenalkan kanji rumbi hingga menjadi sebuah warisan yang turun-temurun dijalankan di Gampong Beurawe.

Tradisi tersebut, kata dia, disambut gembira oleh masyarakat Gampong sehingga banyak yang mendermakan uangnya untuk membeli bahan yang dibutuhkan guna membuat kuliner yang diketahui sudah ada sejak abad ke-16 masa kejayaan kesultanan Aceh itu.

Kausar menyebutkan, satu belanga besar membuat bubur kanji itu membutuhkan biaya sebesar Rp800.000, sehingga setiap harinya membutuhkan biaya Rp1,6 juta untuk dua belanga.

“Alhamdulillah, sudah mulai ramai sekitar 30 orang yang mau menyumbangkan uang membeli rempah yang dibutuhkan. Rata-rata menyumbang mulai dari Rp400.000 sampai Rp800.000,” tuturnya.

Tidak hanya itu, kata Kausar, masyarakat Gampong Beurawe juga berupaya terus merawat tradisi ini agar tidak tergerus zaman. Pihak Gampong melakukan pewarisan budaya ini kepada generasi muda.

“Makanya kita terus berusaha cari donatur agar bisa terus kita adakan tradisi ini. Kemudian, kita ajak juga pemuda-pemuda Gampong ikut mengamati sehingga nantinya pun bisa menjagai juru dapur yang meracik bumbu,” pungkasnya.

Tradisi pembagian bubur kanji rumbi ini tidak hanya dirasakan warga Gampong Beurawe, kata dia, tetapi juga banyak dirasakan oleh masyarakat seputar Kota Banda Aceh hingga Aceh Besar.

Dalam kesempatan ini, salah seorang warga asal Pidie Jaya yang telah tinggal di Gampong Beurawe sejak 2010, Nurbaiti, mengaku tidak pernah absen selama untuk mengantre bubur kanji di Masjid Al-Furqan.

“Sejak tinggal di sini, setiap Ramadan selalu mengambil kanji di sini karena rasanya enak. Beda dengan kanji yang ada dibagikan di tempat lain,” ujarnya.

Selain rasa, ibu dua orang anak itu juga menyampaikan telah merasakan manfaat menyantap bubur kaya rempah tersebut bagi kesehatan sehingga tidak pernah melewatkan saat berbuka.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: