Duarrr! 2 Modus Loloskan PSI ke Senayan Versi Romahurmuziy

Duarrr! 2 Modus Loloskan PSI ke Senayan Versi Romahurmuziy

LOGO PSI (Partai Solidaritas Indonesia)-fin/dok-

FIN.CO.ID - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy sebut ada 2 modus meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Senayan. 

Ini setelah perolehan suara hasil pemilu PSU berdasarkan real count KPU melonjak tajam beberapa hari terakhir. 

“Modus pertama memindahkan suara partai yang jauh lebih kecil yang jauh dari lolos parliamentary threshold kepada coblos gambar partai tersebut dan/atau memindahkan suara tidak sah menjadi coblos gambar partai tersebut,” ujar Romi dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu, 3 Maret 2024.

Menurutnya, sejak sebelum pemilu dirinya telah mendengar informasi mengenai operasi untuk memenangkan PSI oleh aparat. Targetnya dibebankan ke penyelenggara pemilu di daerah agar partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu meraup 50.000 suara di setiap kabupaten/kota di pulau Jawa. Serta 20.000 suara di tiap kabupaten/kota di luar Jawa. 

Operasi itu berjalan dengan membiayai organisasi masyarakat (Ormas) kepemudaan tertentu yang pernah dipimpin salah seorang menteri. 

BACA JUGA:

Salah satu agenda mereka adalah memobilisasi masyarakat agar mencoblos logo PSI di surat suara. “Setidaknya itu yang saya dengar dari salah satu aktivisnya yang diberikan pembiayaan langsung oleh aparat sebelum Pemilu,” papar Romi. 

Dalam perjalanannya ternyata operasi itu tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan. Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei suara PSI jauh di bawah ambang batas parlemen, yakni di angka 2 persen. 

Berdasarkan pengamatan terhadap Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU beberapa hari terakhir, kata Gus Romi, sejumlah surveyor mengendus keganjilan. Di antara keganjilan itu adalah suara PSI yang melesat tajam menyimpang dari garis kewajaran. 

Dalam Sirekap, terdapat data input dari 110 hasil tempat pemungutan suara (TPS) yang menyumbang sekitar 19.000 suara bagi PSI. 

Artinya, setiap TPS diperkirakan terdapat 173 pemilih PSI. Hal ini dinilai tidak masuk akal karena partisipasi pemilih jika diasumsikan seperti 2019, maka suara setiap TPS hanya 81,69 persen dari 300 suara, atau 245 suara per TPS. Dengan demikian, presentase PSI per TPS mencapai 173 suara sementara semua partai lainnya hanya 29 persen.

BACA JUGA:

“Sebuah angka yang sangat tidak masuk akal mengingat PSI sebagai partai baru yang tanpa infrastruktur mengakar dan kebanyakan caleg RI-nya saya monitor minim sosialisasi ke pemilih,” terang Romi. 

Adapun lonjakan suara PSI mulai terjadi dari hanya 2,86 persen atau 2.171.907 suara pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB menjadi 3,13 persen atau 2.402.268 suara pada Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: