Mengenal Fungsi Leukosit, Jenis, dan Jumlahnya dalam Tubuh

Mengenal Fungsi Leukosit, Jenis, dan Jumlahnya dalam Tubuh

Leukosit (Sel Darah Putih) – Jenis Beserta Fungsi dan Kadar Normal-Sumber: FIN/PINTEREST-

FIN.CO.ID - Dalam tubuh manusia tidak hanya ada sel darah merah tapi juga sel darah putih atau leukosit. Bahkan, keduanya juga memiliki peran yang penting di dalam tubuh manusia.

Apa itu leukosit atau Sel Darah Putih?

Sel darah putih atau leukosit merupakan salah satu jenis sel darah yang memiliki sedikit hemoglobin, sehingga warnanya lebih pucat. Leukosit dihasilkan oleh sel induk di sumsum tulang, tempat di mana selain memproduksi sel darah merah dan trombosit, juga memproduksi sel darah putih.

Meskipun memiliki peran vital dalam tubuh, kadar leukosit dalam tubuh harus berada dalam kisaran normal. Jika kadar ini berada di luar kisaran normal, maka seseorang dapat mengalami masalah kesehatan yang disebut leukositosis (kadar leukosit terlalu tinggi) atau leukopenia (kadar leukosit terlalu rendah).

BACA JUGA:

Lalu, Apa Fungsi Leukosit dalam Tubuh?

Leukosit berfungsi untuk mengidentifikasi dan melawan mikroorganisme atau patogen asing yang dapat menyebabkan penyakit, seperti virus, jamur, bakteri, dan parasit. Selain itu, leukosit juga memiliki peran dalam menjaga tubuh dari patogen asing lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.

Ketika tubuh terinfeksi, terjadi proses peradangan yang mengakibatkan pelepasan leukosit secara otomatis untuk melawan penyebab infeksi.

Jenis-Jenis Leukosit

Berdasarkan Fungsinya, leukosit memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki penjelasan yang berbeda. Berikut Penjelasannya:

1. Neutrofil  

Neutrofil merupakan jenis leukosit yang bertindak sebagai garda utama dalam menanggapi serangan bakteri dan virus, serta memberikan sinyal kepada sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen penyakit. Perlu dicatat bahwa sumsum tulang menghasilkan sekitar 100 miliar sel neutrofil setiap hari. Setelah dilepaskan dari sumsum tulang, neutrofil hanya bertahan sekitar 8 jam dan biasanya terkandung dalam nanah yang muncul dari infeksi atau luka pada tubuh.

BACA JUGA:

2.2. Eosinofil  

Eosinofil berperan dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan parasit, seperti cacing, serta berperan dalam reaksi alergi tubuh. Meskipun jumlah eosinofil dalam aliran darah relatif sedikit, kurang dari 5% dari total sel darah putih, kadar eosinofil biasanya lebih tinggi di sistem pencernaan.

3. Basofil  

Basofil merupakan jenis leukosit yang jumlahnya sangat sedikit, sekitar 1% dari total sel darah putih. Fungsi basofil adalah meningkatkan respons imun non-spesifik terhadap patogen penyakit, seperti virus dan bakteri, serta berperan dalam reaksi alergi seperti asma. Ketika tubuh terpapar pemicu asma, basofil akan melepaskan histamin yang memicu peradangan pada saluran pernapasan.

4. Limfosit  

Limfosit merupakan jenis leukosit yang memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Limfosit terdiri dari dua jenis, yaitu limfosit B yang membentuk antibodi untuk melawan patogen, dan limfosit T yang menghancurkan sel-sel tubuh yang terinfeksi virus atau telah menjadi kanker. Limfosit T juga dapat memproduksi sitokin, zat biologis yang membantu aktivasi sel-sel lain dari sistem kekebalan tubuh.

5. Monosit  

Monosit merupakan jenis sel darah putih yang jumlahnya sekitar 2–8% dari total sel darah putih. Monosit diproduksi oleh sumsum tulang dan dapat berpindah ke organ limpa serta beredar di dalam darah. Fungsi monosit adalah menjelajahi jaringan tubuh untuk membersihkan sel-sel mati dan mengenali sinyal bahaya.

Monosit terbagi menjadi dua jenis, yaitu sel dendritik yang menandai benda asing untuk dihancurkan oleh limfosit, dan makrofag yang lebih besar dan memiliki daya tahan yang lebih lama daripada neutrofil.

Lalu berapa Kadar Leukosit Normal dalam Darah?

Keseimbangan jumlah leukosit dalam tubuh harus dijaga agar tidak melebihi atau kurang dari batas normalnya karena dapat mengakibatkan masalah kesehatan. Berikut adalah rentang kadar normal leukosit:

·       Bayi baru lahir: 13.000–38.000 per mikroliter darah.

·       Anak-anak: 5.000–20.000 per mikroliter darah

·       Orang dewasa: 4.500–11.000 per mikroliter darah.

·       Wanita hamil trimester pertama: 5.700–13.600 per mikroliter darah.

·       Wanita hamil trimester kedua: 5.600–14.800 per mikroliter darah.

·       Wanita hamil trimester ketiga: 5.600–16.900 per mikroliter darah.

Jumlah leukosit pada ibu hamil akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya saat proses melahirkan (sekitar 9.000–25.000 per mikroliter darah). Setelah melahirkan, kadar leukosit ini akan kembali normal dalam sekitar 4 minggu.

Faktor yang Memengaruhi Kadar Leukosit

Leukosit adalah elemen penting dalam darah yang berfungsi untuk melawan infeksi atau penyakit dalam tubuh. Ketika jumlah leukosit terlalu rendah, kekebalan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Namun, jika jumlah leukosit terlalu tinggi, hal ini dapat mengakibatkan risiko komplikasi serius seperti sindrom hiperviskositas darah dan stroke.

Kadar leukosit dianggap rendah jika tes menunjukkan jumlah kurang dari 4.000 per mikroliter darah. Pada kondisi ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi atau penyakit menjadi terbatas.

Leukopenia, yaitu rendahnya kadar leukosit, bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti:

  • Infeksi parah.
  •   Penyakit autoimun.
  • Gangguan atau kerusakan pada sumsum tulang.
  • Penyakit defisiensi imun.
  • Konsumsi obat-obatan imunosupresan. 

Sementara itu, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan kadar pada leukosit adalah sebagai berikut:

  • Kanker, seperti leukemia, mieloma, dan limfoma.
  • Infeksi.
  • Kehamilan.
  • Asma dan alergi.
  • Penyakit akibat peradangan, seperti radang usus.
  •  Trauma mental dan tubuh.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mega Oktaviana

Tentang Penulis

Sumber: