Bahaya Beli Pakaian Bekas, Simak Penjelasannya!

Bahaya Beli Pakaian Bekas, Simak Penjelasannya!

Awas! Bahaya membeli pakaian Thirfting, Simak Penjelasannya!-Sumber: FIN/PINTEREST-

FIN.CO.ID - Meskipun berbelanja pakaian bekas dapat menjadi opsi yang ramah lingkungan dan terjangkau, penting untuk menyadari potensi risiko begi penggunaannya. Salah satu bahaya utama membeli pakaian bekas adalah kemungkinan terpapar bahan kimia berbahaya.

"Awalnya saya tertarik karena harga murah dari thrift shop dan saya juga menyukai koleksi pakaian vintage, tetapi saya juga sadar akan risiko yang terkait dengan pakaian bekas," kata Dio Alvero, seorang penggemar pakaian thrift.

"Setiap kali saya membeli pakaian thrift, saya selalu merebusnya dalam air mendidih untuk memastikan bahwa kuman-kumannya mati dan aman untuk digunakan kembali," tambahnya.

BACA JUGA:

Banyak produsen tekstil memanfaatkan bahan kimia beracun dalam proses produksinya, seperti pestisida, pewarna, dan formaldehida. Bahan kimia ini dapat bertahan di serat pakaian bahkan setelah mencucinya dan berpotensi merugikan kesehatan kita. Sebagai contoh, formaldehida dikaitkan dengan iritasi kulit, masalah pernapasan, dan risiko kanker.

Risiko lain dari pakaian bekas adalah kemungkinan infestasi kutu busuk dan hama lainnya. Saat membawa pulang pakaian bekas, Anda juga membawa risiko membawa pulang tamu yang tidak diinginkan. Kutu busuk, terutama, dapat menjadi masalah serius karena dapat dengan cepat menyebar ke seluruh rumah dan sulit untuk dihilangkan.

"Dalam hal barang yang saya jual, saya pastikan semuanya dicuci terlebih dahulu sebelum saya mempromosikannya di akun media sosial saya. Namun, saya tidak dapat memastikan bahwa semua penjual online menerapkan praktik yang sama," kata Daffa, seorang penjual online pakaian thrift.

"Saya juga selalu menyarankan pelanggan saya untuk mencuci ulang pakaian thrift untuk memastikan bahwa kuman-kumannya mati," tambahnya.

Mengecek pakaian bekas dengan cermat sebelum dibawa pulang dan segera mencucinya adalah hal yang penting. Selain itu, pembelian pakaian bekas bisa memperpanjang siklus fast fashion. Saat membeli pakaian bekas, kita mungkin tergoda untuk membeli lebih dari yang dibutuhkan atau terus mendukung perusahaan fast fashion dengan membeli produk mereka yang sudah bekas.

BACA JUGA:

Hal ini dapat berkontribusi pada masalah lingkungan dan sosial yang diakibatkan oleh industri fast fashion, seperti polusi, eksploitasi, dan limbah.

Meskipun demikian, ada cara untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan pakaian bekas. Yang pertama dan terpenting, kita harus memeriksa pakaian bekas secara menyeluruh sebelum membeli atau memakainya, mencari tanda-tanda keausan, noda, dan bau. Juga disarankan untuk mencuci semua pakaian bekas sebelum digunakan, terbaik dengan deterjen yang ramah lingkungan.

Terakhir, penting untuk memperhatikan pola konsumsi kita dan memilih pakaian bekas sebagai cara untuk mengurangi dampak lingkungan serta meminimalkan risiko penyakit dari pakaian bekas. Kesimpulannya, meskipun berbelanja pakaian bekas dapat menjadi pilihan yang berkelanjutan dan terjangkau, hal ini juga memiliki manfaat dan risiko bagi manusia. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya yang terkait dengan penggunaan pakaian bekas.

Dengan menyadari risiko ini dan mengambil tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan dan memeriksa standar keamanan, kita dapat terus menikmati manfaat pakaian bekas sambil melindungi kesehatan kita dan lingkungan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mega Oktaviana

Tentang Penulis

Sumber: