Denny JA Blak-Blakan Dirinya Mau Jadi Konsultan Politik Prabowo di Pilpres 2024

fin.co.id - 18/02/2024, 17:33 WIB

Denny JA Blak-Blakan Dirinya Mau Jadi Konsultan Politik Prabowo di Pilpres 2024

Denny JA Blak-Blakan Dirinya Mau Jadi Konsultan Politik Prabowo di Pilpres 2024

fin.co.id - Di akun media sosialnya, Denny JA bercerita. Sabtu malam 17 Februari 2024, ia ditelepon oleh presiden terpilih (berdasarkan Quick Counts) Prabowo Subianto.

“Santai saja, kami bercakap-cakap lewat handphone selama sekitar 10 menit," ujar Denny.

Setelah mengucapkan terima kasih atas kerja saya untuk “Get Things Done," ikut membantunya terpilih sebagai Capres, sambung Denny. “Prabowo mengutip satu kalimat saya ketika kami pertama kali bertemu di tahun 2023, setelah lama tak jumpa."

Kata Prabowo, 'Den (Denny JA), gue ingat kata-kata elo waktu elu bilang, Pak, saya tak ingin membantu capres yang akan kalah.' Prabowo ketawa, Denny juga tertawa.

BACA JUGA: Quick Count Indikator Poltik: PDI Perjuangan Menangi Pileg 2024, Golkar Runner Up

Kata Prabowo, 'Den (Denny JA), jadi kemenangan gua sekarang ini sebagai presiden menambah prestasi elu ya. Elu jadi mempunyai rekor memenangkan presiden berapa kali?

Denny menjawab: “Lima kali pak, ikut memenangkan presiden, lima kali berturut-turut, Pak." Respon Prabowo: 'Wah, den, itu prestasi dunia!”

"Siap, Pak," siap. Denny katakan juga. "Pak, bapak sekarang ini berada di momen yang jarang sekali. Dua puluh tahun lagi, kita menuju 2045.

Ini momen Pak Prabowo untuk ikut mengantar Indonesia menjadi negara keempat paling kuat secara ekonomi di dunia. Ini diprediksi oleh berbagai lembaga ekonomi."

BACA JUGA: Prabowo Terima Ucapan Selamat dari Dubes China di Kertanegara, Didampingi Kucing Bobby

Denny menyatakan lima hal yang membuatnya selaku konsultan politik membantu Prabowo untuk menjadi presiden di tahun 2024?

Pertama, Prabowo punya kemungkinan menang paling besar. Simpel saja saya melihatnya. 

Saya sudah punya insting. Jokowi pada waktunya akan membantu Prabowo, dan diketahui publik luas.

Di pilpres 2019, Jokowi bertarung dengan Prabowo. Dukungan kepada dua capres ini, jika digabung, suaranya itu 100% seluruh pemilih Indonesia.

Di pilpres 2024, ketika mereka bergabung kembali, menyatukan kekuatan, berarti 100% dukungan pemilih pula kekuatannya. 

Khanif Lutfi
Penulis