Ibu Negara Terima Tas Mewah Christian Dior, Presiden Dapat Tekanan Besar

Ibu Negara Terima Tas Mewah Christian Dior, Presiden Dapat Tekanan Besar

Ibu Negara Kim Keon Hee Terima Tas Mewah Christian Dior, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Dapat Tekanan Besar-fin/thestar-

FIN.CO.ID - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengaku mendapat tekanan besar atas tuduhan terhadap istrinya Ibu Negara Kim Keon Hee terkait penerimaan tas Christian Dior senilai sekitar 3 juta won (Rp35 juta).

Diketahui, tas itu diberikan kepada  Kim Keon Hee oleh seorang pendeta keturunan Korea-Amerika pada September 2022 lalu.

Masalah tersebut dianggap sebagai beban bagi partai berkuasa Korsel menjelang pemilihan parlemen pada 10 April mendatang. Insiden tersebut terjadi setelah Yoon menjabat sebagai presiden pada Mei 2022.

Yoon Suk Yeol menyebut Ibu Negara Kim Keon Hee tidak mempunyai hati yang dingin. Sehingga tidak bisa menolak pemberian tas tangan mewah.

Presiden Yoon melalui wawancara dengan KBS TV, seperti dilansir dari Yonhap, menyampaikan tas tersebut diberikan sebagai manuver politik. 

Karena saat pemberian tas tersebut direkam melalui kamera ersembunyi di dalam jam tangan. Rekaman tersebut baru dirilis tahun lalu menjelang tahun pemilihan.

BACA JUGA:

“Fakta bahwa dia tidak bisa dengan dingin menolaknya adalah masalahnya, kalau bisa disebut masalah, dan itu sedikit disesalkan,” ujar Yoon Suk Yeol.

Ini adalah kali pertama Yoon Suk Yeol bersedia membicarakan tuduhan mengenai pemberian tas mewah itu. Dia mengatakan yang terpenting bukan mengenai manuver politiknya, tetapi antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Yang penting bukanlah manuver politik. Tapi kami mengambil tindakan dengan lebih jelas sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.

Yoon mengatakan dalam suatu wawancara bahwa insiden itu terjadi ketika Yoon dan istrinya masih tinggal di unit apartemen pribadi mereka di selatan Seoul, tempat istrinya berkantor di ruang bawah tanah apartemen, sebelum pindah ke kediaman presiden yang baru.

Dia menyarankan pendeta mengunjunginya di kantor setelah mengaku memiliki hubungan dengan mendiang ayahnya dan bersikeras agar mereka bertemu.

"tetapi saya kira kita harus jelas agar tidak menimbulkan salah paham, kegelisahan, atau kekhawatiran di kalangan masyarakat,” urainya.

Ketika ditanya mengenai rencana untuk menunjuk seorang inspektur khusus yang bertugas menyelidiki korupsi di kalangan anggota keluarga presiden atau untuk mendirikan kantor sekretaris pribadi Ibu Negara, Yoon Suk Yeol mengatakan seorang inspektur khusus harus dipilih oleh Majelis Nasional. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: