Waduh! Korsel Tuduh 2 Insinyur Indonesia Curi Data Jet Tempur KF-21 Boramae, Kok Bisa?

Waduh! Korsel Tuduh 2 Insinyur Indonesia Curi Data Jet Tempur KF-21 Boramae, Kok Bisa?

Korsel Tuduh 2 Insinyur Indonesia Curi Data Jet Tempur KF-21 Boramae-fin/diolah-wikipedia

FIN.CO.ID - Korea Selatan (Korsel) menuduh keterlibatan 2 Insinyur Indonesia terkait pencurian data informasi teknologi jet tempur KF-21 Boramae. Terkait tuduhan itu, Pemerintah Indonesia sedang menyelidikinya.  

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan telag berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. Intinya Indonesia akan mendalami kasus tersebut lebih lanjut.

"KBRI Seoul juga telah berkomunikasi langsung dengan insinyur Indonesia itu. Selain itu, memastikan yang bersangkutan saat ini tidak ditahan,” ujar Iqbal pada Jumat, 2 Februari 2024. 

Para teknisi Indonesia terlibat dalam proyek bersama pengembangan jet tempur Indonesia-Korsel tersebut sejak 2016. Selama itu mereka telah memahami prosedur kerja serta aturan yang berlaku.

BACA JUGA:

“Proyek KF-21 adalah proyek strategis bagi Indonesia maupun Korea Selatan. Kedua negara akan mengelola berbagai masalah yang muncul dalam kerja sama ini sebaik mungkin,” papar Iqbal.

Sebelumnya, Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel menuduh dua insinyur Indonesia mencoba mencuri data informasi teknologi jet tempur KF-21.

Dua teknisi yang dikirim dari Indonesia untuk mengerjakan proyek pengembangan jet tempur di Korea Aerospace Industry (KAI) itu sedang menjalani penyelidikan dan dilarang meninggalkan Korea Selatan.

Pihak berwenang Korsel menyatakan telah menangkap dua insinyur Indonesia tersebut pada Januari 2024. Ini setelah mereka kedapatan berusaha mengambil file terkait proyek yang disimpan di drive USB.

Salah satu pejabat DAPA mengatakan penyelidikan berfokus pada identifikasi dokumen spesifik yang coba dicuri para pakar dari Indonesia tersebut.

BACA JUGA:

USB itu berisi dokumen umum. Bukan data-data yang terkait teknologi strategis yang berpotensi melanggar undang-undang rahasia militer atau perlindungan industri pertahanan.

Seperti diketahui, KF-21 merupakan proyek bersama Indonesia-Korsel yang bernilai senilai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp121,35 triliun. 

Melalui kerja sama tersebut, kedua negara akan memproduksi 120 unit jet tempur untuk Korea Selatan dan 48 jet tempur untuk Indonesia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: