Pilpres 2024

Ogah Urusi Banyak Dugaan Kecurangan di Pilpres, Begini Alasan Timnas AMIN

fin.co.id - 08/02/2024, 16:34 WIB

Foto : capres no urut 1 anies baswedan

FIN.CO.ID - Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengakui banyak terjadi dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Meski demikian anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Supomo, mengatakan timnya tidak akan mengurusi kasus demikian.

Timnas AMIN akan fokus melakukan kegiatan pemenangan sampai hari terakhir masa kampanye.

Dijelaskannya, Timnas AMIN hanya ingin berfokus kepada kegiatan-kegiatan yang bisa mengedukasi masyarakat mengenai gagasan perubahan yang digaungkan AMIN, sehingga penyelesaian segala praktik dugaan kecurangan sepenuhnya diserahkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kami merasa tidak ada manfaat untuk terlalu mengurusi kecurangan itu, tetapi yakinlah gelombang tekanan perubahan akan menghapus semua niat-niat jahat yang berpotensi dilakukan," katanya, Kamis, 8 Februari 2024.

Lebih lanjut, purnawirawan jenderal bintang dua TNI Angkatan Udara (AU) itu menjelaskan, timnas hanya mengimbau kepada seluruh pendukung atau relawan untuk mengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS) saat hari pencoblosan nanti.

BACA JUGA:

"Kami mengimbau kepada masyarakat dan relawan agar betul-betul menjaga suaranya, menjaga di TPS dan jangan pulang. Jadi tunggu sampai perhitungan selesai dan kotak suara dibawa oleh panitia pemungutan suara," ujar dia.

Selain itu, lanjut Supomo, Timnas AMIN juga mengimbau kepada seluruh penyelenggara pemilu agar menjaga etika dan moral saat menjalankan tugas sesuai dengan aturan, sehingga proses pemilu yang jujur dan adil bisa terwujud.

Sementara itu, beberapa hari lalu beredar video yang viral di sosial media, terkait dugaan kecurangan pemilu di wilayah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam video itu, kertas suara tampak sudah dicoblos kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik, pada Kamis (7/2) mengaku telah mengirim tim untuk mendalami dan mencari fakta terkait video itu.

 

Gatot Wahyu
Penulis
-->