FIN.CO.ID - Militer Israel menargetkan kota selatan Rafah di Jalur Gaza. Wilayah itu selama ini disebut-sebut jadi benteng terakhir kelompok Hamas Palestina.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pejuang Hamas dan para pemimpinnya bersembunyi di Rafah.
"Kami juga akan menjangkau daerah-daerah yang belum kami serang yaitu di Jalur Gaza tengah dan selatan, dan terutama (benteng) terakhir Hamas di Rafah, " kata Yoav Gallant.
Lebih dari 1,3 juta orang saat ini tinggal di Rafah dan wilayah sekitarnya, yang sebagian besar mereka yang mengungsi dari wilayah lain Gaza.
Beberapa kelompok hak asasi telah memperingatkan atas serangan militer Israel di Rafah, yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa.
BACA JUGA:
- Kejamnya Tentara Israel, Tahan Ibu-Ibu Hamil Warga Palestina dan Menjebloskannya ke Kamp Penyiksaan
- Mahmoud Abbas Melawan Israel yang Ingin Pisahkan Gaza dari Palestina: Lawan!
Gallant menegaskan kembali bahwa pada akhir perang, Hamas tidak akan dapat lagi mengendalikan Gaza.
Dia menggambarkan operasi darat militer di Gaza sebagai "salah satu yang paling kompleks dan rumit sepanjang sejarah perang." Sementara itu Hamas belum memberi tanggapan atas pernyataan Gallant.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 warga Israel.
Setidaknya 27.478 warga Palestina tewas dan 66.835 lainnya terluka dalam serangan Israel tersebut, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong itu pada Senin.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
BACA JUGA:
- 10 Serdadu Israel Serbu Rumah Sakit di Kota Jenin, 3 Warga Palestina Tewas
- Israel Minta ke Banyak Negara Hentikan Pendanaan Badan PBB untuk UNRWA