Dipolisikan Diduga Hina Jokowi, Butet Bilang ProJo Hanya Pansos

Dipolisikan Diduga Hina Jokowi, Butet Bilang ProJo Hanya Pansos

Seniman Butet Kartaredjasa-amnesty.id-

FIN.CO.ID- Seniman Butet Kertaredjasa dipolisikan oleh relawan Pro Jokowi (ProJo) Yogyakarta buntut orasinya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Butet buka suara terkait laporan itu. Dia menilai ProJo pansos alias panjat sosial. Namun Butet tidak mempermasalahkan laporan itu. 

"Oh enggak apa-apa, karena Projonya sedang pansos. Panjat sosial dari pantun saya. Ya boleh-boleh saja semua warga bangsa ini boleh melalukan apapun karena itu memang dijamin oleh undang-undang," kata Butet kepasa wartawan, Selasa 31 Januari 2024.

BACA JUGA:

Butet dilaporkan ke polisi lantaran ucapannya saat tampil dalam acara kampanye capres Ganjar Pranowo di Alun-alun Wates, Kulon Progo. Dia dianggap menghina Jokowi dengan kata-kata binatang. 

Namun Butet merasa tidak menghina Jokowi dengan nama binatang maupun makian. 

"Kata binatang yang mana? Wedhus? Ha nek ngintil (yang membuntuti) itu siapa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak. Yang ngintil (membuntuti) siapa? 'Wedhus' berarti kan yang tukang ngintil (itu) wedhus. Tafsir aja. apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok," ujarnya.

Adapun kata Wedhus dalam bahasa Jawa arti harfiah atau denotasinya adalah kambing. 

Ada juga kata asu yang dilontarkan olej Butet dalam orasi saat itu. Menurut Butet, kata asu bukan makian tetapi sebuah ekpresi seseorang terhadap sesuatu. 

BACA JUGA:

"Bagi saya, saya menyatakan 'asu og', 'asu banget' itu bukan makian itu suatu ekspresi personal saya. Saya mengagumi kepintaran 'wedyan koe pintere, asu tenan og'. 'Cah ayu wae tak unekke 'wasyu iki ayu banget'. Asu og itu dalam konteks saya bagaimana kata itu diekspresikan," terangnya.

"Tapi kalau saya bilang 'Asu!' Itu (berarti) mengumpat, memaki. Tapi kan saya ndak pernah, wong kalian aja--aku sama kalian aja--osa asu. Opo kalian ya akan melaporkan ke Polda? Enggak lah itu hal yang biasa," sambungnya.

Saat acar kampanye itu, Butet juga mengkritik Jokowi lewat pantunnya. Dia menjelaskan bahwa pantun yang ia bacakan saat kampanye itu telah disiapkan. Sementara orasi sebagai pengantar pantun sifatnya spontan.

Butet mengatakan, dia mengkritik Jokowi sebab dia merasa dikhianati Jokowi. Butet akui pendukung Jokowi sejak 2014 hingga 2019. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: