Fokus Turunkan Angka Stunting Jadi 7%, Ini Strategi Pemkot Tangsel

Fokus Turunkan Angka Stunting Jadi 7%, Ini Strategi Pemkot Tangsel

Pemeriksaan Bayi Pada Keluarga Beresiko Stunting di Kabupaten Tangerang--Istimewa

FIN.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan menegaskan tidak hanya fokus pada menurunkan angka kasus stunting. Tetapi juga mencegah agar tidak ada kasus baru yang muncul di wilayah hukumnya.

"Maka dari itu kita mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengatasi stunting ini. Termasuk juga membentuk kader anti anemia," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar dalam keterangannya, Minggu 28 Januari 2024.

BACA JUGA:

Upaya yang telah dilakukan Dinkes Tangsel yakni aksi memberikan pemahaman kesehatan dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hingga sekolah. Allin menjelaskan, kegiatan di 140 posyandu adalah peningkatan kapasitas kader untuk bisa memasak makanan pendamping ASI yang kaya akan protein, biaya murah tetapi sehat.

Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada 140 sekolah yang dilakukan aksi bergizi dari sarapan bersama hingga minum tablet tambah darah, serta aktivitas fisik. "Harapan kami pemahaman ini bisa disebarluaskan," ujarnya.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menegaskan, komitmennya dalam penurunan angka stunting di Tangerang Selatan dari sembilan persen menjadi tujuh persen.

"Kita harapkan tahun 2024 ini walaupun ini belum keluar nih rilisnya dari Kementerian Kesehatan ya, saya harap tujuh persenan gitu, turun segitupun itu pekerjaan yang tidak ringan. Mudah-mudahan seperti itu. Intinya adalah membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat untuk meningkatkan gizi, menjaga gizi, dan memperbaiki gizi," tuturnya.

Dia menjelaskan, fokus penurunan tersebut juga dilakukan melalui peran strategis para remaja dengan program Duta Remaja Anti Anemia, Fahami Sobat Langkah Awal Sehat Dari Diri Sendiri (Doremifasolasido).

"Mereka bekerja untuk menyosialisasikan stunting, pil tambah darah, olahraga, makanan seimbang bagi teman sebaya. Sasarannya adalah memang anak remaja, karena anemia banyak yang mengena pada remaja," pungkasnya.

Dia berharap Duta Remaja dapat memberi motivasi kepada remaja putri untuk mengonsumsi makanan bergizi sebagai bagian dari rutinitas mereka.

“Makanan yang bergizi, tentunya bukan sekadar makan kenyang tapi bergizi. Karena nanti mereka mendapatkan penjelasan dari ahli gizi kita,” ujarnya.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: