DPRD DKI Desak Pemprov Tinjau Kembali Izin SPBU Pertamina di Tebet

DPRD DKI Desak Pemprov Tinjau Kembali Izin SPBU Pertamina di Tebet

petugas sedang mengevakuasi korban ambruknya SPBU Pertamina di Tebet--Gulkarmat jakarta Selatan

FIN.CO.ID - DPRD DKI mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meninjau kembali izin Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet Barat, Jakarta Selatan. Pasalnya, tembok SPBU itu roboh dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia, Minggu 21 Januari 2024.

"Nantinya izin usahanya perlu dipertimbangkan kembali dengan merujuk hasil laboratorium dari investigasi kepolisian serta dari rekomendasi warga setempat," kata Anggota DPRD DKI August Hamonangan kepada wartawan di Jakarta, Senin 22 Januari 2024.

BACA JUGA:

Dia mengaku tidak akan untuk meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI untuk meninjau kembali izin usaha dari SPBU Pertamina tersebut.

Terlebih, menurut informasi yang diterimanya, warga sudah kerap mengingatkan SPBU Pertamina soal tembok yang runtuh tersebut karena terlihat miring dan banyak retakan. Namun pihak SPBU Pertamina itu terkesan acuh.

"Apalagi ini terkait dengan keselamatan warga sekitar," katanya.

Dia mengaku turut berduka cita kepada korban jiwa atas musibah tersebut. “Saya mengucapkan duka cita yang mendalam atas ketiga korban yang meninggal dunia, juga kepada korban yang mengalami luka, semoga diberikan kesembuhan," tuturnya.

August mengaku akan mengawal pengusutan kasus ini sampai tuntas dan pihak berwenang perlu mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

Sekadar diketahui, tembok SPBU Pertamina di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet Barat, Jakarta Selatan, roboh dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, Minggu 21 Januari 2024.

Tiga orang itu merupakan satu keluarga yang terdiri atas bapak, ibu dan anak. Selain itu satu orang menderita luka.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda mengatakan, korban bernama Sumedi Riyanto (80) dan Thio Tjnnio (74) yang merupakan suami-istri serta anak mereka bernama Ami Kusuma Dewi (35).

"Korban adalah suami-istri yang berjualan di pinggir tembok. Anaknya sedang berkunjung ke warung tersebut bersama cucunya yang selamat," kata Syamsul saat dikonfirmasi.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: